Find Us On Social Media :

Dituding Doyan Pamer Kemewahan, Ustaz Solmed dan April Jasmine Kini Banjir Cibiran Usai Tunjukkan Rumah Mewah Rp 80 M

By Fidiah Nuzul Aini, Senin, 16 September 2024 | 18:53 WIB

Dituding Doyan Pamer Kemewahan, Ustaz Solmed dan April Jasmine Kini Banjir Cibiran Usai Tunjukkan Rumah Mewah Rp 80 M

Grid.ID - Ustaz Solmed dan April Jasmine kini dituding doyan pamer kemewahan.

Ustaz Solmed dan April Jasmine banjir cibiran usai tunjukkan rumah mewah senilai Rp 80 miliar.

Melansir dari Banjarmasinpost.co.id, Ustadz Solmed dan April Jasmine sering mendapat kritikan karena hobi memamerkan kekayaan mereka.

Meski Ustadz Solmed bekerja sebagai penceramah, beberapa warganet menilai hal tersebut tidak pantas.

Terlebih lagi, publik semakin mencibir setelah pasangan ini menunjukkan rumah mewah mereka yang konon bernilai Rp80 miliar.

Ustadz Solmed pun memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.

"Ya pada akhirnya Instagram itu bisa menjadi momen kita menyampaikan beberapa hal, kebersamaan, kebahagiaan, kesuksesan, apa pun itu, tidak hanya kategori teman-teman selebriti," ujarnya.

"Tapi siapa pun tokoh politikkah dia menyampaikan kesuksesan politiknya, dalam jabatannya. Bahkan mungkin pedagang asongan bisa menyampaikan kesuksesannya," ujar Ustaz Solmed di Pagi Pagi Ambyar.

Menurutnya, dianggap flexing atau tidak tergantung siapa yang melakukan.

"Jadi buat saya flexing, tidak flexing itu adalah tergantung orang yang melakukan," lanjutnya.

Baca Juga: Waduh, Akun Ditjen Pajak Pantau Ustaz Solmed dan April Jasmine Usai Flexing Rumah Mewah Bak Istana, Netizen Gempar: Audit, Audit!

Penceramah terkenal ini tidak khawatir jika unggahan di media sosialnya menimbulkan rasa iri di kalangan orang lain.

"Ya pada akhirnya kita menyerahkan apa yang kita punya pada Allah. Masyaallah tabarakallah apa pun yang orang puji, ini semua adalah karena kebaikan, rahmatnya Allah," ujarnya.

Belakangan, Ustadz Solmed dan April Jasmine memperlihatkan rumah baru mereka yang mewah dan lengkap fasilitasnya.

Rumah tersebut mendapat perhatian luas dari rekan artis di YouTube, namun alih-alih pujian, Solmed malah menerima kritik tajam dari publik.

Dia dianggap tidak memahami makna pamer, meskipun ia adalah seorang ustaz.

Melansir dari Kompas TV, setelah rumah super mewah Ustaz Solmed yang bernilai Rp 80 miliar menjadi viral, publik semakin penasaran tentang sumber pendapatannya.

Selain menjalankan bisnis, Ustaz Solmed juga masih aktif berdakwah.

Lantas, berapa honor yang diterima Ustaz Solmed untuk setiap ceramah?

Keingintahuan publik tercermin ketika Rey Utami mencoba menggali informasi lebih dalam tentang Ustaz Solmed saat ia menjadi bintang tamu di kanal YouTube-nya.

"Ditarif enggak Ustaz kalau ceramah?" tanya Rey Utami dalam YouTube Reyben Entertainment.

Baca Juga: Pantas Bisa Bangun Rumah Megah Bak Istana, Sumber Penghasilan Ustaz Solmed Bocor ke Publik, Ternyata Tak Hanya dari Dakwah

"Saya tidak pernah menarif, tapi yakinlah saya dibayar," kata Ustaz Solmed.

Meskipun demikian, dia mengaku menerima honorarium untuk setiap ceramah yang diberikan.

Dia menjelaskan bahwa selama ini dia selalu menyerahkan urusan pembayaran kepada pihak yang mengundangnya.

"Jadi misalnya kita mau ada selametan atau apa mau undang atau ceramah sekitar setengah jam lah. Itu gimana?" kata Rey Utami.

Kemudian, Ustaz Solmed menjelaskan tentang proses Rey Utami mengundangnya untuk podcast.

"Rey udah ngalamin saat timnya telepon saya kan? 'Ustaz ini buat YouTube-nya Rey. Mau enggak?'. 'Mau'. 'Tapi maaf nih cuma ada segini'. Oh ya sudah," ujarnya.

Dia mengklaim menerapkan prinsip "bijak sana, bijak sini" setiap kali diundang.

"Ada istilah saya, bijak sana bijak sini. Bijak sana artinya ke pengundang. Kan nanya tuh biasanya, 'Berapa?'. Ya saya tanya balik, 'Maunya berapa?'. Baru bijak sini, 'Oke, deal'," ucapnya.

Menurutnya, ini bukanlah tentang menetapkan tarif.

"Itu kan bukan menarif. Tapi itu orang berani memberikan sesuatu dan mereka ikhlas. Kalau enggak ikhlas ya enggak jadi, ngapain. Kan ikhlas kan makanya kemudian dia memberikan hadiah kepada saya," ujarnya lagi.

Dia juga tidak merasa menjual ilmu dengan menerima upah ketika ceramah. Upah itu, baginya, bayaran atas rasa capeknya, bukan ilmu yang dibagikan.

"Orang bilang, 'Anda jual ilmu'. No, ilmu terlalu mahal untuk dijualbelikan. Anda bukan bayar ilmu. Anda bayar capek saya saja, dari Jakarta, misal diundang ke mana? kan itu bensin keluar, saya bayar sopir. Nah itu yang Anda bayar," katanya.

(*)