Setelah merasa putus kontrak dengan manajemennya, Ghea pun mengambil job lain.
Padahal, dalam kesepakatan, Ghea Youbi tidak boleh memutuskan kontrak secara sepihak dan mengambil job lain.
Karena hal itu, Ghea harus membayar denda atau penalti kepada manajemen.
Pihak manajemen pun menuntut Ghea Youbi untuk membayar denda dan penalti yang telah disepakati.
"Ini kan jelas kok di dalam kontrak itu harus bayar penalti (karena putus kontrak sepihak), sama dia harus bayar denda karena dia mengambil job."
"Hanya itu saja yang kita minta, dan itu sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani oleh klien kami dengan Ghea Youbi," jelas Kiagus.
Sementara itu, Yanti mengaku bahwa permasalahan utama dalam kasus ini bukan hanya soal uang.
Direktur Ruang Artis Management itu menyinggung soal etika yang dimiliki Ghea dalam menyelesaikan masalah.
"Jadi sebenarnya sih ini bukan masalah uang, tapi masalah etika aja. Gitu aja sih dari saya. Saya sih pengennya juga memang nggak berlarut-larut, kita pengen damai, gitu aja," tandas Yanti.
Sebagai informasi, Ruang Artis Management melayangkan gugatan terhadap Ghea Youbi atas kasus wanprestasi senilai Rp 4,2 miliar.
Baca Juga: Ghea Youbi Digugat Pihak Manajemen Rp 4,2 Miliar atas Kasus Wanprestasi
Gugatan tersebut didaftarkan pada 5 September 2024 dengan nomor perkara 912/Pdt.G/2024/PN JKT.SEL.
Sidang perdana juga telah digelar pada hari ini, Rabu (18/9/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sayangnya, Ghea Youbi ataupun kuasa hukumnya tidak hadir dalam persidangan tersebut.
(*)