Namun, setelah pemeriksaan awal, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Ia menjelaskan bahwa kegagalannya disebabkan oleh tinggi badan yang tidak sesuai dengan ketentuan, dan disarankan untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk seleksi berikutnya.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," sambungnya.
Joni merasa sedih saat diumumkan bahwa ia tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.
Ia bahkan mengenang kembali momen di Istana Negara ketika ditanya oleh Presiden Joko Widodo mengenai cita-citanya, dan ia menjawab ingin menjadi TNI.
Presiden kemudian memintanya untuk langsung mendaftar di Panglima TNI.
"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI," kata Joni.
"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.
Meskipun demikian, Joni tidak menyerah.
Ia berencana untuk lebih rajin berolahraga dan mempersiapkan diri agar bisa lulus dalam seleksi Penerimaan Bintara TNI AD tahun depan.
Keinginannya sederhana, yaitu membahagiakan ibunya dan keluarganya, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal beberapa waktu lalu.