Find Us On Social Media :

Dulu Viral Panjat Tiang Bendera, Joni Akhirnya Lolos Jadi Bintara TNI AD Usai Sempat Gagal Seleksi, Begini Perjuangannya

By Fidiah Nuzul Aini, Jumat, 27 September 2024 | 15:31 WIB

Dulu Viral Panjat Tiang Bendera, Joni Akhirnya Lolos Jadi Bintara TNI AD Usai Sempat Gagal Seleksi, Begini Perjuangannya

Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini

Grid.ID - Sosok Joni dulu sempat viral usai panjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus.

Joni kini akhirnya lolos jadi bintara TNI AD usai sempat gagal seleksi.

Begini perjuangan Joni yang kini berhasil jadi bintara TNI AD.

Beberapa waktu lalu, seorang anak berusia 13 tahun bernama Yohanes Ande Kala Marcal, yang juga dikenal sebagai Joni, pernah menjadi viral pada tahun 2018.

Saat itu, anak dari Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu memanjat tiang bendera.

Ia melakukan aksi tersebut saat upacara peringatan HUT RI ke-73 di Pantai Motaain. Belakangan ini, sosok Joni kembali menjadi perhatian publik setelah gagal dalam seleksi TNI.

Joni kemudian menagih janji Jokowi mengenai masuk TNI setelah tidak berhasil dalam ujian.

Seperti diberitakan Grid.ID sebelumnya, setelah lulus dari SMA Negeri 1 Atambua pada tahun 2024, Joni segera mengikuti tes masuk TNI AD.

Namun, impiannya untuk menjadi abdi negara harus tertunda karena ia tidak lulus ujian.

"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni.

Joni mengaku memiliki tekad yang kuat untuk menjadi tentara.

Baca Juga: Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera Asal NTT Gagal Masuk TNI, Kini Tagih Janji Jokowi Usai Gagal Seleksi, Begini Curhatannya

Namun, setelah pemeriksaan awal, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Ia menjelaskan bahwa kegagalannya disebabkan oleh tinggi badan yang tidak sesuai dengan ketentuan, dan disarankan untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk seleksi berikutnya.

"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," sambungnya.

Joni merasa sedih saat diumumkan bahwa ia tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

Ia bahkan mengenang kembali momen di Istana Negara ketika ditanya oleh Presiden Joko Widodo mengenai cita-citanya, dan ia menjawab ingin menjadi TNI.

Presiden kemudian memintanya untuk langsung mendaftar di Panglima TNI.

"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI," kata Joni.

"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.

Meskipun demikian, Joni tidak menyerah.

Ia berencana untuk lebih rajin berolahraga dan mempersiapkan diri agar bisa lulus dalam seleksi Penerimaan Bintara TNI AD tahun depan.

Keinginannya sederhana, yaitu membahagiakan ibunya dan keluarganya, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kisah Pilu Badut Joni, Terpaksa Jadi Pengemis Demi Sesuap Nasi Usai Dibuang Orang Tuanya!

"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," ungkap Joni.

Akhirnya cita-cita Joni sebagai anggota TNI AD kini terwujud.

Pasalnya, Joni kini dinyatakan lolos sebagai bintara TNI AD.

Melansir dari Kompas.com, Mabes TNI AD akhirnya memberikan Joni kesempatan kembali untuk melanjutkan seleksi dan mengeksplorasi potensi lain yang bisa menjadi keunggulan.

Joni pun mengikuti tes yang lebih ketat, termasuk tes kesehatan, postur tubuh, jasmani, akademik, dan psikotes.

Walaupun secara fisik Joni tidak memenuhi kriteria tinggi badan, TNI tetap mengeksplorasi potensi lain, termasuk semangat, mentalitas, dan keterampilan khusus yang dimilikinya.

Usaha Joni akhirnya membuahkan hasil, dan ia dinyatakan lulus seleksi.

"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan bintara PK TNI AD reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," ungkap Agung Udayana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2024) malam.

Berdasarkan kisah Joni, keberhasilannya adalah hasil dari kerja keras dan kesungguhannya dalam mengejar cita-citanya.

Kegigihan dan mental pantang menyerah sudah terlihat ketika Joni kecil memanjat tiang bendera.

Seperti yang diketahui, Joni akan menjalani pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara PK Reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi.

(*)