Find Us On Social Media :

Jakarta World Cinema 2024 Ditutup, Ini Sejarah dan Faktanya

By Nira Emily, Senin, 30 September 2024 | 05:21 WIB

Jakarta World Cinema 2024

Grid ID — Jakarta World Cinema (JWC) 2024 resmi ditutup setelah delapan hari perayaan sinema global yldengan penayangan film Bird karya sutradara legendaris asal Inggris, Andrea Arnold.

Festival film internasional ini berlangsung dari 21 hingga 28 September.

Jumlah penonton tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Jakarta World Cinema menghadirkan 120 film dari 61 negara dengan berbagai genre dan mencakup segala kalangan usia, mewakili keragaman suara dari seluruh dunia.

Festival tahun ini menghadirkan berbagai judul terkenal, termasuk Emilia Perez karya Jacques Audiard, Caught by the Tides oleh Jia Zhang-ke, All We Imagine As Light oleh Payal Kapadia, The Seed of the Sacred Fig oleh Muhammad Rasoulof, A Traveler’s Needs oleh Hong Sang-soo, dan Grand Tour oleh Miguel Gomes, yang semuanya mendapat sambutan hangat penonton.

Audience Award untuk JWC 2024 diberikan kepada The Substance, sebuah film dengan pesan kuat yang luar biasa, dan berhasil memukau para penonton festival.

Untuk pertama kali dalam sejarahnya, JWC memperkenalkan First Feature Competition, menampilkan pembuat film baru dari seluruh dunia. Penghargaan First Feature Competition kategori Best Director diberikan kepada Jianjie Lin untuk film debutnya yang memukau, Brief History of a Family. Juri yang terdiri dari Lola Amaria, Yosep Anggi Noen, dan Makbul Mubarak menyatakan,

Baca Juga: Ini Artis yang Hadir Dalam Gala Dinner Festival Jakarta World Cinema

“Film ini membangun bahasa visual yang kuat dengan cara menempatkan karakter-karakternya seolah mereka adalah spesimen biologis yang dipindai lewat kaca mikroskop, memungkinkan penonton mengalami gestur-gestur mikroskopis yang bisa jadi akan terlewat begitu saja jika kita tidak ditempatkan dalam sebuah kedekatan yang sedemikian rupa.

Meskipun menggunakan pendekatan yang sedemikian mikro, tapi sutradara ini juga mampu untuk menjaga kesadaran kita di sepanang film bahwa meskipun pendekatnya mikroskopik, tapi film ini bicara soal sesuatu yang sangat besar. Penghargaan Sutradara Terbaik diberikan kepada Jianjie Lin, sutradara film Brief History of a Family.”

Sementara itu, penghargaan First Feature Competition kategori Best Film jatuh kepada film berani dan provokatif Girls Will Be Girls. Juri menyoroti, “Penghargaan film terbaik diberikan kepada film yang berhasil meramu pendekatan genre yang sudah begitu familiar, dan sebenarnya sangat rentan untuk terkesan usang, dan membawanya ke dalam sebuah level yang begitu segar, tidak terduga, tapi juga tidak kehilangan kesaderhanaannya.

Hubungan-hubungan antar tokohnya begitu misterius sekaligus juga menyentuh. Sulit untuk menunjuk satu elemen yang paling menonjol dalam film ini, sebab semua elemennya menyatu dengan begitu organik dan membuat kita tanpa sadar sudah terhanyut jauh. Pemenang First Feature Competition Jakarta World Cinema 2024 adalah.. Girls Will Be Girls, oleh sutradara Shuchi Talati.“

Menyampaikan refleksi tentang kesuksesan festival tahun ini, Frederica, Executive Director Jakarta World Cinema, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat,

“Jakarta World Cinema tahun ini adalah perayaan nyata dari seni bercerita. Kami merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah bagi pembuat film dari seluruh dunia, dan kami berharap festival ini terus mendorong kreativitas, dialog, dan kolaborasi. Dukungan dan antusiasme yang luar biasa dari penonton kami benar-benar membuat edisi ini luar biasa.”

Baca Juga: Hadir di Jakarta World Cinema 2024, Hannah Al Rashid Berharap Perfilman Indonesia Makin Variatif