Find Us On Social Media :

3 Shio Paling Sering Berbohong, Tak Segan Berselingkuh dari Pasangannya

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 4 Oktober 2024 | 14:09 WIB

Ilustrasi shio paling sering berbohong

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID - Berikut ini adalah beberapa shio yang terkenal sering berbohong.

Saking lihainya berbohong, shio-shio ini kerap berselingkuh dari pasangannya.

Shio-shio apa saja yang dimaksud?

Simak 3 shio paling sering berbohong yang dikutip dari Sonora.id.

Shio Kuda

Melansir Tribunnews.com, shio kuda lahir pada tahun 1954, 1966, 1978, 1990, 2002, 2014.

Shio kuda merupakan shio yang energik dan penuh pesona.

Sayangnya, shio ini seringkali mengabaikan kejujuran dan justru sering berbohong.

Untuk urusan percintaan, shio kuda tak segan untuk berselingkuh dari pasangannya.

Perselingkuhannya ini pun bisa tertutup dengan rapat karena kepandaiannya menyembunyikan banyak hal.

Shio Ular

Selanjutnya adalah shio ular yang lahir tahun 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013.

Shio ular memang pribadi yang cerdas, tetapi seringkali berbohong dan bersikap manipulatif.

Hal inilah yang membuat shio ular mampu berselingkuh tanpa ketahuan pasangannya.

Dengan kecerdasan mereka, shio ular mampu menutup rapat perselingkuhannya dari pasangan.

Baca Juga: Harus Fasih Bahasa Jawa dalam Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal, Callista Arum Panik Sampai Nangis

Shio Kambing

Terakhir, shio paling sering berbohong adalah shio kambing.

Lahir tahun1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015, shio kambing merupakan pribadi yang lemah lembut dan penuh perhatian.

Namun, jangan terkecoh dengan sikap manisnya ini, karena mereka bisa menjadi licik.

Ketika mulai bosan dengan pasangannya, shio kambing akan mencari kesenangan bersama orang lain.

Shio kambing juga tak segan berbohong untuk menyembunyikan perselingkuhannya.

Nah, itu tadi ramalan tentang 3 shio paling sering berbohong.

Penting diingat bahwa ramalan shio ini hanya bertujuan untuk menghibur.

Ada baiknya untuk tidak menjadikan artikel ini sebagai acuan utama dalam mengukur nasib.

(*)