Tindakan tersebut diambil sebagai respons terhadap kasus keracunan massal yang terjadi saat acara selawatan di desa setempat beberapa waktu lalu.
Sebanyak sepuluh toko diambil sampel jajanan yang kemudian akan diuji di laboratorium.
Beberapa sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan juga akan diuji lebih lanjut.
(*)