Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Bukan Oktober adalan bulan memperingati kanker payudara internasional.
Kesadaran akan kanker payudara harus terus dioptimalkan.
Dikenal sebagai seorang penyanyi, penulis lagu, dan penulis Dewi Lestari mempunyai kepedulian lebih mengenai kanker.
Sebagai informasi, Dewi Lestari pernah menjadi duta untuk penyakit kanker serviks pada tahun 2008.
Dewi Lestari yang memiliki hobi dan mendalami meditasi ingin membantu dan berbagi pengalaman serta metode dalam menjaga kesehatan mind, body and soul kepada para pejuang kanker.
Baca Juga: Belajar dari Perjuangan Tante, Syifa Hadju Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara
"Kita fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, salah satunya punya ritual harian supaya bisa membantu melakukan kegiatan lainnya."
"Meditasi, kita butuh keheningan. Yang hardisknya udah banyak kita rapihin lagi. Meditasi ini untuk memberikan ruang kosong supaya otak kita tidak panas. Lakukan 10 menit," ujar Dewi Lestari dalam acara Sorella Care: Embrace Joyful Living Through Health” di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2024).
Sejak 2006, Dewi Lestari mulai mengenal berbagai model penyembuhan untuk mengetahui dirinya siapa.
Ini masih satu bagian walaupun ia tidak memiliki masalah kesehatan yang serius, tapi pemeliharaan untuk batinnya sangat penting.
"Ini untuk saya berkreasi, berkarya, bekerja dan hidup. Dan ternyata semua ini beririsan antara pemeliharaan kesehatan, emosi, batin, fisik, sampai spiritualitas kalau kita dalami ini semua bisa melebur menjadi satu," ungkapnya.
Dalam acara tersebut Dewi Lestari berbagi pengalaman meditasi kepada para survivor (yang sudah sembuh dari kanker payudara) dan para warrior (yang masih berjuang melawan kanker payudara) untuk saling berbagi support dan motivasi.
Dewi Lestari juga menyebarkan dan mengajak masyarakat untuk rutin melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Periksa Payudara secara Klinis).
(*)