“Dia bilang aku baru bangun, (anak) sempat titipin di rumah dia, biasa aja gak ada apa-apa,” kata Tengku Dewi.
Jadilah Tengku Dewi pergi kerja dan merasa aman karena putra sulungnya dijaga oleh ayahnya.
Namun, tak beberapa lama Tengku Dewi di lokasi, ia mendapatkan telepon dari ART yang bekerja di rumah Andrew dan menyampaikan jika di rumah Andrew kedatangan banyak orang asing.
Orang yang dimasksud oleh sang ART adalah polisi yang akan menangkap Andrew Andika.
Mirisnya, saat proses penangkapan itu, putra sulung Tengku Dewi sedang berada di rumah ayahnya, Andrew Andika.
“Pas aku visit klinik, aku ditelepon mbak yang kerja di rumah dia, katanya lagi ada polisi di rumah Andrew,” kata Tengku Dewi.
“Gak berapa lama dikabarin rumah ramai banget, Eshan dibawa balik ke rumah aku, mbaknya WA bu bapak terkait masalah narkoba, itu jam 3 sore,” kata Tengku Dewi.
“Saat polisi datang anak ada di sana, tapi gak ngeh karena lagi main sama baby sitter,” katanya.
Soal penangkapan, Tengku Dewi mengaku ia tak memilliki firasat apapun.
Apalagi, Andrew Andika sama sekali tak menampakkan gelagat aneh selama ini terkait kasus narkoba.
“Kita komunikasi sebatas anak aja, dia fine aja, pas hari H dia inget (tanggungjawan) jaga anak,” kata Tengku Dewi.
“Dia inget, bisa kok (menjaga anak), kalau clubbing kan ngikut aja, dia masih komunikasi dan dia udah ada di rumah saat aku sebelum drop anak,” bela Tengku Dewi. (*)