Masyarakat sekitar lokasi kejadian terlihat mencoba menyelamatkan para korban dengan menceburkan diri ke laut.
Kepala Kantor SAR Ternate, Fathur Rahman, menyatakan bahwa api cepat menyebar karena material kapal yang terbuat dari fiber.
"Kami masih berkoordinasi dengan pihak di Taliabu. Koordinasi terkendala cuaca. Dukungan peralatan pemadam kebakaran yang masih minim menjadi kendala untuk proses pemadaman api,” kata dia.Penyebab pasti ledakan speedboat yang ditumpangi calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4 tersebut masih belum diketahui.
Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, menyebutkan bahwa berdasarkan laporan awal yang diterima, kebakaran terjadi saat kru kapal sedang mengisi bahan bakar.
Menurut informasi yang diperoleh, mesin kapal serta beberapa peralatan elektronik seperti kompor listrik, AC, dan genset masih menyala saat proses pengisian bahan bakar berlangsung.
”Ketika pengisian bahan bakar, terjadi ledakan dan muncul kobaran api," kata Totok.
Polda Maluku Utara kemudian mengirimkan tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) untuk membantu penyelidikan lebih lanjut.
Evakuasi dihentikan pada Sabtu pukul 20.30, setelah bangkai kapal berhasil ditarik dari pantai dan dipastikan tidak ada korban di dalam kapal tersebut.
Sabtu (12/10/2024), total seluruh korban akibat insiden kecelakaan speedboat cagub Maluku Utara Benny Laos berjumlah 33 orang.
Enam orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia, 10 orang masih dirawat di RSUD Bobong dan 17 orang lainnya selamat.
Melansir dari Tribunnews.com, Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, menyampaikan bahwa pihaknya sempat memberikan peringatan agar lebih waspada saat mengisi bahan bakar pada speedboat yang ditumpangi calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos.