Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Seorang mantan jurnalis, Meutya Hafid kini sukses dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Digital RI.
Namun siapa sangka ia pernah disekap dan menjadi sandera di Irak selama melakukan peliputan.
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Prabowo Subianto telah melantik Meutya Hafid sebagai salah satu menterinya.
Pelantikan Meutya berlangsung di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada (21/10/2024).
Rupanya jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Digital atau sebelumnya dikenal sebagai Komunikasi dan Informatika atau Kominfo tak didapatnya secara instan.
Ia sebelumnya ternyata sempat disekap saat melakukan peliputan di Irak.
Meutya dan rekannya disekap selama tujuh hari di Irak sebelum dibebaskan.
Dilansir dari Tribun Gorontalo, Meutya Hafid sebelumnya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pengalamannya yang luar biasa telah membentuk pandangannya terkait dengan isu-isu internasional dan kebijakan luar negeri.
Lantas siapa sebenarnya sosok Meutya Hafid?
Meutya Viada Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978.
Ia merupakan seorag politikus dari Partai Golkar.
Sebelum terjun ke ranah politik, Meutya bekerja sebagai jurnalis.
Ia menempuh pendidikan S1 di The University of New South Wales Sydney.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan S2-nya di Universitas Indonesia studi Ilmu Politik.
Selain sebagai jurnalis, Meutya juga pernah menjadi pembawa acara di televisi.
Kini resmi jadi Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid ternyata juga sempat menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024.
(*)