“Daddy bilang, orangtua itu hanya busur, anak panahnya itu anak kita, orangtua itu sudah mengarahkan busur dengan benar, masalah anak panahnya ke mana itu banyak faktor, angin, lingkungan dan lainnya,” kata Angie sambil menangis.
Tak sampai di situ, hinaan juga datang kepada ibunda Angelina Sondakh, Sjul Kartini Dutolong.
Dua tahun sejak Angie dipenjara, ibunda Angie didiagnosa mengidap dimensia.
Momen itu bertepatan saat kakak laki-laki Angie meninggal dunia dan kesehatan ibunda Angie semakin menurun.
Sampai saat ini, dimensia yang dialami ibunda Angie semakin menjadi-jadi, sampai pada tahap hal yang diingat adalah memori jangka pendeknya.
Ibunda Angie juga sudah sulit untuk diajak ke luar rumah, bahkan sekadar untuk makan di sebuah resto, lantaran kerap mengeluarkan tindakan-tindakan yang belum tentu bisa diterima orang lain.
Sampai pada puncaknya ketika Angie mengajak sang bunda untuk makan di sebuah resto, ada orang yang menghina sang bunda sebagai orang gila.
Angelina Sondakh langsung naik pitam karena sang bunda dihina.
“Saya samperin orangnya, saya bilang jangan pernah kamu bilang begitu lagi,” kata Angie sambil menahan tangis dan emosi.
“Karena aku tau mamiku gak begitu, kalau andai Allah masih beri kemampuan otaknya, pasti tidak begitu,” katanya.
“Saya tersinggung sekali, saya datangi dan saya panggil, saya suru dia sendiri, dan bilang jangan pernah kamu berkata begitu lag,” kata Angie. (*)