Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Seorang suami tega menusuk istrinya berkali-kali saat tengah live karaoke di fb.
Kejadian tersebut menghebohkan lantaran terekam dengan jelas di kamera ponsel korban.
Melansir dari laman Kompas.com, kejadian tersebut terkam pada sebuah video yang kini ramai beredar di media sosial.
Terlihat pada video sang istri dan salah satu rekan perempuannya sedang karaoke sambil live di media sosial Facebook.
Tiba-tiba muncul seorang pria dari arah belakang dan langsung menghujamkan pisau berkali-kali ke tubuh korban.
Diketahui korban bernama Hertalina B Simanjuntak (46).
Kejadian berlangsung pada Sabtu (02/11/2024) di Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kbaupaten Sergai, Sumatera Utara.
Hertalina tak bisa mengindar aksi brutal suaminya hingga kondisinya kritis dan berakhir meninggal dunia.
"alam keadaan panik dan bingung, Hertalina tidak sempat menghindar dan pelaku menikamnya sebanyak lima kali," ujar Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Jhon Hery Rakutta Sitepu.
Kondisi korban yang saat itu kritis sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong lagi.
Melansir dari Warta Kota, diketahui pelaku merupakan suaminya sendiri bernama Agus Herbin Tambunan.
Pelaku menikam korban yang merupakan istrinya sendiri sebanyak lima kali dari belakang.
"Pelaku menikamnya sebanyak lima kali, satu tusukan ke perut, satu ke payudara, dan dua lagi ke tangan sebelah kiri," jelas Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Donny P Simatupang.
Saat ini pelaku telah ditahan di Mapolres Sergai untuk menjalani serangkaian proses hukum.
Motif yang melatarbelakangi Agus hingga membuat dirinya nekat menikam istrinya ialah lantaran sakit hati.
Ia sakit hati karena dihina dan merasa cemburu pada korban.
"Motifnya kejadian ini si tersangka sakit hati karena sering dihina dan cemburu karena korban masih berkomunikasi dengan mantan suaminya," jelas AKP Donny P Simatupang.
"Menurut tersangka, si korban itu sudah sering menghina dan masih sering berkomunikasi dengan mantan suaminya. Dan tersangka menaruh cemburu, dendam kepada korban," tambahnya.
(*)