"Di dalam masih panas. Kemarin (Senin, 4 November) itu asap ngepul dari dalam. Ini pasti batu panas yang dilontarkan gunung," ujarnya.
Meskipun material panas tak menghantam rumahnya, namun Korli mengungkap terdapat sejumlah rumah di lokais lain yang mengalami kerusakan parah.
"Ada yang di pinggir jalan, sebagian aspal rusak parah," jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan jika erupsi yang terjadi kali ini menjadi letusan terbesar setelah peristiwa di Desember 2023 lalu.
"Kami sudah mengungsi ke Desa Bokang di Kecamatan Titehena. Pagi kami datang lihat rumah dan ternak, siang pergi lagi," ungkap Korli.
Kondisi lain di pemukiman warga Hokeng masih terttutupi oleh abu vulkanik.
Atap warga hingga jalanan semua tertutupi abu vulkanik berwarna putih.
(*)