Grid.ID – Kasus pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, menyita perhatian publik dan menuai empati masyarakat.
Betapa tidak, Nia Kurnia Sari, gadis 18 tahun yang sehari-hari bersekolah dan berjualan gorengan untuk membantu keluarga itu, tewas dibunuh dan dirudapaksa.
Nia diperlakukan tak patut di dekat rumahnya, hanya berjarak 2 kilometer, dibunuh dan jenazahnya dikuburkan di sebuah kebun berbukit yang jauh dari keramaian.
Saat itu polisi sempat kesulitan menangkap pelaku yang ternyata mendapatkan bantuan dari pamannya, untuk bersembunyi di atap sebuah rumah.
Tersangka Indra alias In Dragon, juga seorang residivis, akhirnya ditangkap dan akan mempertanggungjawabkan berbuatan kejinya terhadap Nia di hadapan hukum.
Jika Indra sempat menjadi bulan-bulanan warga yang emosi, berbeda dengan almarhum Nia.
Makam Nia sampai saat ini masih didatangi oleh para peziarah dari berbagai macam daerah.
Bahkan, sempat viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan makam Nia yang dipenuhi dengan taburan bunga.
Bahkan, bunga yang ada di atas makam Nia sampai menggunung yang tingginya nyaris satu meter.
Ibunda Nia, Eli, mengetahui jika makam anaknya masih sering didatangi para peziarah yang ikut simpati dengan kisah pembunuhan Nia Kurnia Sari.