Bukan hanya lagu , eyang Titiek juga penulis skenario , diantara yang populer pada jamannya adalah PAPIKO yang saat itu disiarkan di TVRI.
Seru kali ya kalo acara itu sesekali bisa kita tonton lagi. Eyang Titiek juga banyak membintangi film film Indonesia," ungkap Melly.
Melly Goeslaw lalu ungkap harapannya soal museum untuk karya seni zaman dahulu.
Ia mengingunkan banyak yang membaca sejarah dari para penggiat seni di Indonesia.
"Besar harapan saya suatu hari negeri ini mempunyai tempat semacam musium atau apalah yang memuat catalog2 karya seni jaman dahulu yang sudah di remaster , jadi selain bisa membaca sejarah insan seni nya , juga bisa dengerin karya lagu nya dan menonton karya film nya . Bisa beli bukunya .
Lebih keren lagi ada ruangan untuk konser musik juga secara selama ini kita konser di tempat olah raga mulu," sambungnya.
"Sebab originalitas hanya milik Allah SWT, jadi setiap manusia pencipta pasti butuh inspirasi .Salah satu inspirasi nya sadar atau tanpa disadari ya dari seniman2 yang sudah terdahulu.
Oleh sebab itu jangan lupakan mereka . Karya karyanya tumbuh di dalam diri kita , jikapun anak anak skrg tak mendengarkan atau menonton karya tersebut , saat kita di dalam rahim ibu kita merekam apapun yang ibu kita dengar , tanpa disadari sedikit banyak akan mengalir juga pada saat kita mencipta," jelasnya.
Unggahan Melly Goeslaw itu ternyata dalam rangka ulang tahun Titiek Puspa yang ke-87 pada 1 November 2024 lalu.
"Untuk eyang Titiek yang baru berulang tahun tgl 1 November kemarin , selamat atas usia nya yg ke 87 tahun.
Terimakasih eyang , saya berani membuat lagu sampai skrg karna saya pun tak bisa main alat musik dan tak paham notasi , tp ketika saya masih kecil dan membaca artikel tentang eyang, saya menjadi berani. Terimakasih eyang," pungkasnya.
(*)