Find Us On Social Media :

Viral, Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Melahirkan Bayinya di Pengungsian, Beri Nama Tokoh Penting Ini pada sang Bayi

By Ines Noviadzani, Kamis, 14 November 2024 | 15:09 WIB

Korban erupsi Gunung Lewotobi laki-laki melahirkan di pengungsian.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Terdapat fenomena unik yang terjadi pada salah satu pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Seorang korban sekaligus pengungsi bernama Katarina Kire Kwuta melahirkan anak laki-laki di tenda tempatnya mengungsi.

Kabar itu pun viral beredar di sosial media.

Seperti yang diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi hingga membuat warga yang ada di sekitarnya harus mengungsi.

Hingga salah seorang pengungsi yang sedang mengandung terpaksa melahirkan bayinya di tenda pengungsian.

Melansir dari Instagram @kompascom, seorang wanita bernama Katarina (25) melahirkan bayi laki-lakinya pada Selasa (12/11/2024).

Meskipun menjalani proses melahirkan dengan segala keterbatasan, Katarina mengaku sangat bersyukur.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, semua proses berjalan lancar," ungkapnya.

Sang suami pun mengaku telah mempersiapkan nama untuk putranya.

Nama itu tak lain terinspirasi dari nama Wakil Presiden RI saat ini, Gibran.

Baca Juga: Innalillahi, Dahsyatnya Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Porak-porandakan Pemukiman Warga hingga Muncul Lubang Besar

Hal itu lantaran terdapat rencana kunjungan putra mantan Presiden Jokowi ke lokasi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi.

"Kalau Wapres besok lihat anak saya, semoga dia bisa perhatikan anak ini dan keluarganya serta warga di lokasi pengungsian." tandasnya.

Sementara dilansir dari Tribunnews, Katarina melahirkan pada pukul 01.00 dini hari.

"Tadi malam pukul 01.00 lewat saya melahirkan, setelah bayi saya dibawa ke tenda pengungsian tadi pagi jam 11," ujar Katarina.

Selama kurang lebih 10 jam, ia dan bayinya berada di Puskesmas Lewolaga.

Usai melahirkan dengan selamat, Katarina pun diliputi perasaan khawatir karena takut bayinya akan kepanasan di tenda pengungsian yang sempit dan berdebu.

(*)