Grid.ID - Suasana di gazebo yang ada di dermaga Desa Karuing, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Sabtu (16/11) dari pagi hingga siang itu terlihat lebih meriah dari hari-hari biasannya.
Sebanyak 10 orang perempuan yang didampingi kepala desa dan aparat dengan penuh semangat mengikuti tahap demi tahap proses pembuatan ecoprint yang dibimbing oleh Zakiyah Handayani, seorang instruktur professional ecoprint atau teknik membuat motif daun diatas kain.
Kegiatan keterampilan untuk para perempuan tersebut diadakan oleh Borneo Nature Foundation (BNF) bekerjasama dengan Taman Nasional Sebangau tersebut sebagai bagian penguatan kapasitas masyarakat desa Karuing sebagai desa penyangga Taman Nasional.
Para peserta yang sebagian besar adalah ibu-ibu muda suku Dayak tersebut selama dua hari berturut-turut mendapat bimbingan dari Zakiyah mulai bagaimana membersihkan kain sebelum dilakukan pemrosesan, menata berbagai jenis daun segar yang dipetik dari pohon yang tumbuh lingkungan desa Karuing diatas selembar kain, proses pemberian warna dasar, cara mengukus agar bentuk daun termasuk detail menempel sempurna pada kain dan sampai pemrosesan akhir sebagai penguat agar kain tidak luntur.
Suasana penuh kehebohan itu terjadi ketika proses pengukusan yang dilakukan mirip proses mengukus nasi yang dilakukan selama 2 jam selesai. Ketika kain yang diikat tali rafia masih panas karena uap air dibuka, mendadak decak kagum dan kegembiraan luar biasa tersirat dari wajah peserta termasuk aparat desa. Lembaran kain katun yang semula polos itu muncul corak bunga dan daun termasuk dengan bulir-bulir sesuai dengan jenis daun yang ditempel.
Yang membuat tampilan kain terlihat unik, setiap jenis daun yang ditempel meski sama-sama berwarna hijau namun ketika dilakukan pengukusan meninggalkan jejak warna yang berbeda satu sama lainnya.
“Astaga kok bisa jadi seperti ini ya. Bener, kami tak mengira kalau proses sesederhana ini namun biasa mengghasilakan karya yang sangat artistik,” kata Selawati (25) seorang peserta.
Yang tak kalah takjub adalah Kades Kariung Supriadie, yang rela menunggui secara langsung warganya dari awal acara dimulai sampai selesai pada tengah hari. Begitu mengetahui hasil akhirnya terlihat terkagum-kagum seolah tak perecaya. Ia tak menyangka bentuk dan ukuran setiap helai daun yang ditata secara acak diatas kain bisa menempel sangat indah bagai stempel. “Luar biasa, kok bisa jadi indah seperti ini, ya?” kata Kades dengan wajah seolah tak percaya.
BERBAGAI JENIS
Zakiyah, yang berasal dari Sidoarjo (Jatim) menjelaskan kerajinan dengan teknik ecoprint ini sangat cocok digunakan oleh warga Kariung, sebab desa yang berada di tepian sungai Katingan memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan kaya aneka jenis pohon serta dedaunan.
Sesuai dengan namanya, ecoprint adalah sebuah teknik cetak yang menggunakan bahan dasar alami, mulai daun, bunga, sampai batang tanaman.