“Suami saya nyetir anak saya di depan saya di belakang (kursi) tengah, begitu suami saya bilang tabrakan saya langsung ke tengah, jadi posisi bener-bener langsung tidak ada penghalang untuk (lihat) ke depan.”
“Saya lihat truk itu panjang dia turun dengan kecepatan tinggi saya ga pikir di depan truk itu banyak mobil kecil-kecil karena separator lumayan tinggi, sampai di satu titik suami saya mulai belok saya cuma teriak tiba-tiba ada mobil loncat, mobil terbang.”
“Itu tuh pecahan kaca, mungkin dari mobilnya, seperti kaca lampu-lampunya, mungkin ada besi-besinya terlempar itu kena mobil saya brak-brak,” tutur Rossy menceritakan kejadian yang dialaminya.
Suasana seketika menjadi sunyi dan mencekam.
Edo yang masih syok mengaku mendengar suara tangis dan jeritan minta tolong dari para korban.
“Saya lihat di sebelah itu, aduh saya nggak kuat. (Mobil) Numpuk udah berapa lapis gitu. Terus yang denger orang nangis, nangis, tolong,” cerita Edo.
“Ngeri buat kita, saat kejadian itu rasanya dunia kayak berhenti ya sepersekian detik rasanya langsung tiba-tiba sunyi kita juga bingung, sangat kaget,” imbuh Rossy.
Dikutip dari Kompascom, ada 30 orang korban dalam kejadian tersebut, 1 orang meninggal dunia dan 29 orang luka-luka.
Sementara itu, sopir truk yang menyebabkan kecelakaan telah menjadi tersangka.
(*)