Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Abidzar Al Ghifari bongkar cerita pembakaran rumahnya dulu.
Abidzar Al Ghifari singgung soal gelagat aneh sang pelaku pembakaran rumahnya.
Sang pelaku ternyata alibi ingin mualaf dengan bantuan Umi Pipik.
Seperti diketahui, istri mendiang Uje, Umi Pipik pernah mengalami musibah hebat.
Rumah Umi Pipik pernah kebakaran usai Uje meninggal dunia.
Kejadian itu terjadi pada 2014 silam.
Usai kejadian kebakaran rumah, kondisi ekonomi keluarga Umi Pipik ikut terpuruk.
Umi Pipik dan anak-anaknya bahkan tak punya rumah sampai dibantu oleh Rossa.
Rossa diketahui meminjamkan rumahnya agar bisa ditinggali Umi Pipik dan keluarga.
Baru-baru ini, Abidzar Al Ghifari bongkar cerita pembakaran rumahnya.
Putra Umi Pipik dan mendiang Uje itu singgung soal gelagat aneh sang pelaku sebelum melakukan aksi pembakaran rumah.
Ada apa gerangan?
Hal itu diungkap Abidzar saat menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Praz Teguh yang tayang di akun Instagram @rumpi_gosip, Jumat (22/11/2024).
Pada awalnya, Abidzar pernah mengungkap sosok yang menjadi penyebab insiden kebakaran rumahnya saat itu.
Ia mengatakan bahwa pelaku ternyata merupakan mantan pekerja di rumah mereka.
Menurut Abidzar, pelaku sebelumnya sempat menemui Umi Pipik untuk meminta bimbingan dalam proses menjadi mualaf.
“Pelaku pembakaran ini kita sebut namanya V. Jadi sebulan sebelum rumah kebakaran dia datang ke rumah sendiri, dia bilang alibinya mau mualaf.
Mamaku enggak berani mualafin dia karena kurang ilmu, akhirnya besok dipanggilin sama sahabat almarhum (ustaz Jefri). Akhirnya besok dia datang, dia mualaf,” ungkap Abidzar.
Selanjutnya, pelaku kembali menyampaikan alasan lain kepada Umi Pipik agar diizinkan tetap tinggal di rumah tersebut.
Menurut Abidzar, saat itu pelaku mengaku tidak memiliki uang untuk pulang ke kampung halamannya di Manado.
Pelaku juga mengklaim bahwa dirinya telah diusir dan kerap mengalami kekerasan dari sang ayah.
Umi Pipik lalu memutuskan untuk mempekerjakan pelaku agar membantunya mengantar Abidzar dan saudara-saudaranya ke sekolah lantaran merasa kasihan.
“Pas mau balik dia alasan lagi enggak punya ongkos buat balik ke Manado, karena diusir sama orang tua. Katanya selama di Manado disiksa dipukuli sama bapaknya.
Akhirnya mamaku karena kasian sama dia suruh kerja bantu-bantu di sini nganter aku sekolah lah apalah. Kerja selama sebulan,” sambungnya.
Pada malam kejadian, pelaku terlihat mencurigakan setelah terdengar suara kaca pecah di pagi buta. Pelaku sempat melarikan diri, namun kemudian kembali lagi di pagi hari.
“Kebiasaan dia ini sering minjem gitar almarhum, yaudah aku kasih karena minjam. Main lah dia tiap hari sama aku, habis gitu jam 02.00, 02.30 mamaku dengar pecahan kaca.
Asisten papaku liat kok si V ini ribet sendiri ditanya asisten papaku ‘aduh bang aku mau kabur ada maling’ di ujung gang sudah ada temannya nungguin naik motor. Cabut mereka, api besar pas padam balik lagi dia jam 7 pagi,” jelasnya lagi.
Saat kembali, pelaku bahkan turut membantu Abidzar mengambil barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Pelaku juga tampak terlihat senang di depan kamera pada saat itu.
“Bantuin aku selamatin barang-barang yang masih bisa diselamatin. Ada mukanya di infotainment mukanya dia sama aku ambilin barang mukanya Happy -Happy,” pungkasnya.
(*)