Grid.ID - Judi online atau judol kini menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Bagaimana tidak, judi online yang semakin marak telah memberikan banyak dampak negatif bagi masyarakat, khususnya dari sisi ekonomi.
Menanggapi hal ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah serius untuk memerangi judi online.
Melansir KompasTV, Senin (25/11/2024), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kemenag akan mengerahkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50.000 penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online.
Menurut Nasaruddin, penyuluh agama yang dilibatkan berasal dari enam agama yang ada di Indonesia.
"Kami melibatkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA). Seperti yang kita ketahui Kemenag memiliki satker sampai ke kecamatan."
"Penyuluh kami seluruh Indonesia ada 50.000 terdiri dari semua agama," tutur Nasaruddin dalam konferensi pers Kamis (21/11/2024).
Dilansir Grid.ID dari Serambinews, Kemenag akan melakukan upaya preventif judi online melalui lingkungan pendidikan dan mimbar-mimbar agama, salah satunya melalui Khutbah Jumat bagi umat muslim.
"Kami akan membuat sebuah khutbah seragam untuk seluruh masjid."
"Ada 800 masjid di seluruh Indonesia ditambah mushola, langgar, dan surau, rumah ibadah agama Islam ditambah dengan rumah ibadah agama lain, semuanya untuk mencegah potensi judi online," jelas Nasaruddin.
Baca Juga: Banyak Anak dan Istri Terdampak Judi Online, KemenPPPA Siap Buka Layanan untuk Pulihkan Para Korban
Masih menurut Nasruddin, dengan upaya-upaya tersebut diharapkan masyarakat akan memiliki kesadaran moral dan spiritual.