Find Us On Social Media :

Ini Bukti Ibu Tien Adalah Cinta Sejati Soeharto, Bermula dari Perjodohan Hingga Setia Sampai Maut Memisahkan

By Ulfa Lutfia Hidayati, Senin, 2 Desember 2024 | 11:20 WIB

Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995.

Pernah suatu hari, Soeharto terlihat penat karena tugas militer dan hampir menyerah.

Hartinah dengan lembut berkata, “Aku dulu menikah dengan tentara, bukan dengan sopir. Jadilah tentara yang bermartabat.”

Pepatah bahwa di belakang pria hebat pasti ada wanita yang tangguh sepertinya memang benar adanya.

Dalam otobiografinya, Soeharto menulis ia dan sang istri selalu menjaga ketenteraman rumah tangga dengan cinta dan pengertian.

Baca Juga: Kondisi Istana Cendana Usai Ditinggal Soeharto dan Bu Tien, Kini Sepi bak Rumah Kosong, Kental Nuansa Militer

Tak bisa dipungkiri, cinta kasih dan dukungan yang diberikan Hartinah menjadi pendorong karir Soeharto sebagai presiden.

Laiknya pasangan lain, cemburu dan cekcok suami istri juga dialami Soeharto.

Namun baik Soeharto maupun Hartinah bisa menempatkan kecemburuan secara bijak.

"Hanya ada satu Nyonya Soeharto dan tidak ada lagi yang lainnya. Jika ada, akan timbul pemberontakan yang terbuka di dalam rumah tangga Soeharto," demikian tulis kata Pak Harto.

Romantis Hingga Maut Memisahkan

Sebagai istri prajurit, Ibu Tien harus terbiasa hidup mandiri.

Meski jarak kerap memisahkan keduanya, kasih Soeharto kepada istrinya begitu besar.