Find Us On Social Media :

ABG yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Diduga Gangguan Mental, Menteri PPPA Nyaris Nangis Ungkap Sifat Aslinya

By Nindya Galuh Aprillia, Senin, 2 Desember 2024 | 17:10 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, temui terduga pelaku ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Grid.ID - Kasus ABG bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) kini tengah jadi sorotan.

Dalam tragedi mengerikan itu, sang ayah APW (40) dan nenek RM (69) meninggal dunia akibat luka tusuk.

Sementara, sang ibu berinisal AP (40) masih selamat meski mengalami luka-luka.

Melansir Kompas.com, Senin (2/12/2024), pelaku pembunuhan dalam kasus ini adalah remaja laki-laki berinisial MAS (14).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan aksi MAS dipicu oleh bisikan yang dia dengar ketika mengalami kesulitan tidur.

"Dia merasa tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Gogo.

Setelah melakukan aksinya, MAS meninggalkan rumah dan sempat membuang pisau di perjalanan.

Ia kemudian berhasil ditangkap petugas polisi usai mencoba lari ke arah lampu merah Karang Tengah.

Melihat kejadian ini, Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga MAS mengalami gangguan mental sikotik paranoid.

Sikotik paranoid merupakan gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi atau delusi dengan tema paranoia.

Baca Juga: 3 Fakta Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek, Ibu Ikut Ditusuk sampai Kejar-kejaran dengan Sekuriti

"Kalau paranoid itu ditandai dengan waham (pemikiran) curiga, seperti orang berbisik-bisik atau menyuruhnya melakukan tindakan tertentu," ujar Adrianus dikutip dari Kompas.com.