Grid.ID - Kampung halaman Syahrini di Sukabumi diterjang banjir bandang.
Kampung halaman Syahrini diterjang banjir bandang, Aisyahrani tulis pesan pilu ini.
Lantas bagaimana kondisi kampung halaman Syahrini usai diterjang banjir bandang?
Seperti diketahui, kota kelahiran Syahrini, yakni Sukabumi, Jawa Barat mengalami musibah.
Kota Sukabumi itu porak poranda diterjang banjir bandang.
Melansir dari Banjarmasin.post.co.id, banjir bandang menerjang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (4/12/2024) kemarin.
Banjir bandang itu terjadi usai hujan turun selama beberapa hari di sejumlah wilayah.
Hal itu menyebabkan menyebabkan air sungai meluap.
Selain banjir, hujan deras itu juga memicu terjadinya longsor di beberapa tempat.
Bahkan, fasilitas publik seperti jembatan juga putus.
Melihat kondisi itu, adik Syahrini, Aisyahrani menulis postingan pilu.
Dilansir dari akun Instagram @syh55 pada Kamis (5/12/2024), adik Syahrini itu mengaku sedih atas musibah yang menimpa kota kelahirannya.
Terlihat, Rani sapaan akrab Aisyahrani mengunggah video banjir Sukabumi.
Banjir bandang itu tampak memasuki wilayah Kecamatan Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat.
Banjir bandang itu tampak mencapai atap rumah warga.
Tak heran, beberapa mobil sampai mengambang di atas air.
Melalui postingan insta storiesnya, Aisyahrani tampak menangisi musibah itu.
Ia pun memanjatkan doa untuk kota kelahirannya tersebut.
"Ya Allahhh (emoji menangis)
#prayforsukabumi, " katanya melalui caption.
Dilansir dari Tribunjabar.id, terpantau lumpur sisa banjir bandang masih menutup area parkir Puskesmas.
Tinggi timbunan lumpur itu mencapai 30 cm.
Lumpur banjir juga terlihat masuk ke dalam Puskesmas hingga mengotori fasilitas yang ada.
Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengatakan, banjir yang terjadi di Puskesmas Palabuhanratu sangat parah.
"Hari ini alhamdulillah pak Gubernur monitor ke lapangan juga, saya juga ini monitor yang Puskesmas Palabuhanratu, ini sangat berat, ini mah rusak, banjirnya benar-benar tinggi," kata Ade Suryaman kepada Tribun di Puskesmas Palabuhanratu, Kamis (5/12/2024).
Tak ingin kejadian itu terulang lagi, Ade Suryaman menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PSDA Provinsi untuk melakukan pengerukan sungai yang menjadi penyebab banjir.
"Oleh karena itu ini kedepannya dialihkan, atau tadi saya sudah telepon PSDA Provinsi supaya sungai ini tidak dangkal," ujar Ade Suryaman.
(*)