Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Kasus pelecehan seksual pria penyandang disabilitas I Wayan Agus Suartama atau Agus Buntung kini makin menarik atensi publik.
Korbannya pun kian bertambah, satu persatu melapor pada pihak kepolisian.
Bahkan terdapat korban yang masih di bawah umur.
Melansir dari Tribunnews.com, dua korban terbaru yang melapor datang sendiri ke Polda.
"Dua korban ini ada yang datang sendiri ke Polda, satu lagi ada videonya sempat viral dan langsung menghubungi sendiri tim pendamping," ujar Joko, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat.
Terdapat bukti video yang diberikan korban berupa video grooming seperti korban lainnya.
Menurut Joko, Agus Buntung menggunakan modus yang sama untuk mendekati korbannya.
Mereka adalah orang-orang yang duduk sendirian di Taman Udayana dan Taman Sangkareang Kota Mataram.
"Agus melakukan profiling terhadap korban, yang sedang duduk sendiri di taman, dengan asumsi ketika dia duduk sendiri dia sedang galau, sedang ada masalah, di situlah kemudian Agus masuk," jelas Joko.
Pada mulanya Agus menunjukkan bahwa dirinya harus dikasihani atau rasa iba pada calon korbannya.
Baca Juga: Jadi 19 Orang, Korban Agus Iwas Bertambah, 4 Orang Masih dalam Proses oleh Pendamping
"Akhirnya korban merasa iba dan korban menaruh kepercayaan pada si Agus," jelasnya.
Korban yang mulai terpancing akhirnya menceritakan hal-hal yang tidak semestinya.
Hal itu jadi senjata Agus untuk melancarkan aksinya.
"Agus mengancam para korbannya di homestay, kalau berteriak akan digerebek dan dinikahkan, dan itu di Lombok sering terjadi, itulah yang kemudian karena korban tidak mau dinikahkan," imbuh Joko.
Sementara melansir dari Kompas.com, proses rekonstruksi telah digelar pada Rabu (11/12/2024).
Beberapa lokasi rekonstruksi antara lain Taman Udayana, Nang Homestay, dan jalan sekitar Islamic Center.
Dalam rekonstruksi ada 49 adegan yang diperagakan dalam dua versi.
Keduanya yakni versi korban dan versi tersangka.
(*)