Find Us On Social Media :

Viral Rekaman Suara Agus Buntung Perdaya Korbannya, Warga sempat Tak Percaya Penyandang Disabilitas Jadi Tersangka Pelecehan

By Ines Noviadzani, Sabtu, 14 Desember 2024 | 19:21 WIB

Agus Iwas alias Agus Buntung

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Nama Agus Buntung, penyandang disabilitas yang terlibat kasus pelecehan seksual kini jadi perbincangan publik.

Bagaimana tidak, korban yang melapor telah masuk dalam jebakannya kini kian bertambah.

Pria disabilitas tanpa tangan itu mengakui bahwa rekaman yang beredar merupakan suaranya sendiri.

Namun dirinya membantah pernyataan soal manipulasi yang ia lakukan.

"Itu memang betul suara saya, tetapi tidak saya bermaksud untuk memanipulasi atau merubah pikiran, itu sudah jelas saya memberi semangat," ujar Agus, dikutip dari Tribunnews.

Selain itu, dirinya juga membantah dugaan ilmu hitam, guna-guna atau semacamnya.

"Saya terus terang saya berani bersumpah di hadapan semua orang bahwa saya tidak punya ilmu apa-apa."

"Jadi tidak ada saya punya ilmu ini itu, atau manipulasi atau menggerakkan orang dengan kata-kata. Mustahil itu," sambungnya.

Dalam rekaman yang beredar, Agus berusaha meyakinkan korban bahwa dirinya tak seperti laki-laki lain yang memanfaatkannya.

Sementara dilansir dari Kompas.com, proses rekonstruksi telah digelar pada Rabu (11/12/2024).

Baca Juga: Jadi 19 Orang, Korban Agus Iwas Bertambah, 4 Orang Masih dalam Proses oleh Pendamping 

Rekonstruksi digelar di Taman Udayana, Nang Homestay, dan jalan sekitar Islamic Center.

Salah seorang warga bernama Eni Noviani, mengaku bahwa pada awalnya ia tak percaya pria penyandang disabilitas bisa terlibat dalam kasus pelecehan seksual.

"Ya enggak nyangka, awalnya karena enggak ada tangannya itu kita kasihan sama dia karena dia disabilitas. Karena kita tahu lewat HP ribut, ikut marah sih jadinya karena melecehkan perempuan," ungkap Eni.

Kini kasus Agus masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian.

Sementara korban yang melapor kian bertambah menjadi 19 orang dari yang awalnya 15 orang.

Bahkan terdapat beberapa korban yang masih di bawah umur.

(*)