Find Us On Social Media :

Innalillahi, Rombongan Bus SMP Kecelakaan Usai Dihantam Mundur Truk di Tol Pandaan-Malang, Begini Kronologinya

By Ines Noviadzani, Selasa, 24 Desember 2024 | 09:29 WIB

Kronologi kecelakaan bus SMP dengan truk di Tol Pandaan-Malang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan truk dan bus rombongan siswa SMP di Tol Pandaan-Malang gegerkan warga.

Insiden tersebut terjadi pada Senin (23/12/2024) pukul 15.40 WIB.

Melansir dari Kompas.com, sebuah truk bermuatan pakan ternak yang tidak kuat menanjak sempat berhenti di bahu jalan.

Sang sopir pun turun dari truk dan berusaha untuk mengganjal kendaraannya agar tidak mundur.

Namun siapa sangka hal itu justru menjadi awal mula dari terjadinya kecelakaan maut yang memakan korban jiwa.

"Namun, ternyata ganjalannya tidak sempurna sehingga tidak kuat dan akhirnya truk yang tidak kuat menanjak ini mundur tidak terkendali," ujar Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis.

Lantas bagaimana kronologi serta apa penyebab yang menjadi awal dari kecelakaan tersebut?

Melansir dari Surya Malang, seperti yang dijelaskan di awal, sebuah truk sempat berhenti dan sang sopir turun untuk mengganjal agar tidak mundur.

Baca Juga: Buntut Kasus Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Pengacara Sebut Ibu Lady Aurelia Bisa Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Apa?

Namun nahas truk justru mundur dan tak terkendali.

Saat truk mundur, sopir berusaha untuk mengontrol kendaraannya.

Sayangnya hal itu terlambat karena ternyata melaju sebuah bus dari arah belakang dengan kecepatan tinggi.

Hal itu menyebabkan tabrakan dan kedua kendaraan pun ringsek parah.

Diketahui saat ini seluruh korban kecelakaan telah dievakuasi.

Dari data sementara yang diperoleh, sebanyak korban luka-luka sebanyak 45 orang, dan korban meninggal dunia berjumlah 4 orang.

Seorang relawan medis yang ikut mengevakuasi korban, Naufal Zhorifah mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan pendataan.

"Hingga saat ini, proses pendataan korban masih berlangsung. Hal ini dilakukan, untuk memastikan betapa tepatnya jumlah para korban," ujarnya.

(*)