"Akhirnya tiap hari tiap malam dia selalu ke tempat saya. Kan ini Tanjung Priok kan jauh ya, Bekasi juga kan jauh, tiap hari dia datang ke sana, bensinnya berapa, setial hari dia, hujan atau malam. Pokoknya datang terus. Itu perjuangan pak Tarno untuk saya," jelas Dewi.
Setelah seminggu berkenalan, Pak Tarno mengajak Dewi menikah siri.
Namun, kakak kandung Dewi tak mau merestui jika pernikahan tidak dilakukan secara sah menurut negara.
Pada akhirnya Pak Tarno berjanji untuk menikahi Dewi secara negara setelah menikah siri.
"Awalnya kakak saya keberatan karena nikahnya siri, maunya nikah negara, ada sedikit perdebatan saya sama kakak kandung. Akhirnya mau karena Pak Tarno bilang 'Udah, nikah siri dulu. Baru nikah negara'. Saya bilang ke kakak kandung saya. Oke kakak saya pun nerima," tutur Dewi.
Setelah pindah ke Jakarta Utara bersama Pak Tarno, Dewi kaget marena didatangi oleh Sariyah, istri tua sekaligus istri sah Pak Tarno.
Saat itulah Dewi baru tahu bahwa Pak Tarno ternyata punya banyak istri.
Padahal, kepada Dewi, Pak Tarno mengaku punya istri seorang pramugari.
"Dia (Sariyah) ngelabrak saya, saya kaget karena pertama kalinya pak Tarno nembak saya itu dia bilangnya punya istri pramugari. Terus penerbangan, nah penerbangan itu dia nggak ada yang urus makanya dia butuh orang seorang pendamping," ujar Dewi.
"Saya nggak tau kalau ada ibu Sariyah dan istri istri lainnya dan saya yang ke sepuluh. saya kecewa kenapa nggak ngomong dari awal kalo ada istri yang lain," pungkasnya.
Sebagai informasi, nama Pak Tarno belakangan viral lantaran berjualan di pinggir jalan dalam keadaan stroke di kursi roda.
Baca Juga: Masih Cinta Meski Dimadu, Istri Pertama Kukuh Ingin Rawat Pak Tarno