Grid.ID - Kecelakaan yang menimpa Pesawat Jeju Air pada 29 Desember 2024 lalu menjadi duka mendalam.
Tak cuma untuk warga Korea Selatan, namun juga keluarga yang harus menahan pedih karena ditinggal orang terkasihnya.
Salah satunya yakni yang dialami anjing bernama Pudding.
Dimana dia adalah anggota dari keluarga yang tewas dalam kecelakaan maut itu.
Dilansir dari postingan akun Instagram @care_korea_official, Selasa (7/1/2025), Pudding menjadi viral usai terlihat setia menanti kepulangan keluarganya.
Hampir setiap hari, anjing Pudding selalu berada di depan rumah dan melihat ke arah jalan.
Namun yang bikin pilu, tak ada satu pun keluarga yang pulang.
Terungkap pula, bahwa 9 anggota keluarganya telah menjadi korban tewas Pesawat Jeju Air.
9 anggota keluarga Pudding terdiri dari pria tua dan istrinya, dua putri mereka, seorang menantu perempuan, serta keempat cucu.
Dan hanya tersisa menantu lelaki yang saat itu tak ikut dalam pergi dan naik pesawat itu.
Anjing Pudding sendiri selama ini diketahui tinggal di sebuah desa di Kabupaten Yeonggwang, Provinsi Jeolla Selatan.
Baca Juga: Berkabung Atas Musibah Pesawat Jeju Air, Jisoo BLACKPINK Umumkan Tunda Perilisan Konten Ulang Tahun
Dan sejak insiden itu, penduduk desa sering melihat Pudding duduk terdiam menatap mobil yang lewat seolah menanti majikannya pulang.
Melihat kondisi Pudding yang memprihatinkan, organisasi hak-hak hewan Coexistence of Animal Rights on Earth (Care) datang menyelamatkan.
"Saat kami mendekat, ia berlari ke arah kami dengan penuh semangat, seolah masih percaya bahwa kami adalah keluarganya," ujar perwakilan Care.
Pudding sendiri kini telah dibawa ke rumah sakit hewan di Soul dan menjalani perawatan.
"Kami memutuskan bahwa tidak aman bagi Pudding untuk berkeliaran di desa tanpa pengasuh.
Setelah menghubungi keluarga yang berduka di pemakaman, kami mengambil keputusan untuk melindungi Pudding." tulis akun itu memberitahukan kabar Pudding.
Sekedar informasi, kecelakaan Pesawat Jeju Air menewaskan 179 korban dari 181 orang di pesawat dengan rute Bangkok-Muan.
(*)