Grid.ID - Tak terasa, Tahun Baru Imlek 2025 tinggal beberapa minggu lagi.
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2025.
Salah satu yang tidak boleh absen dari perayaan Tahun Baru Imlek 2025 adalah kue keranjang atau nian gao.
Nian gao merupakan salah satu dari sajian khas yang tidak akan absen dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Menurut China Highlights, kue keranjang melambangkan harapan untuk peningkatan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendapatan, kedudukan, pertumbuhan anak-anak, serta keberuntungan di tahun mendatang.
Karena makna filosofis ini, masyarakat Tionghoa menjadikan kue keranjang sebagai bagian penting dalam tradisi Imlek.
Di Indonesia, kue keranjang dikenal dengan warna cokelat dan rasa manisnya.
Namun, di Tiongkok, jenis dan penyajiannya bervariasi sesuai daerah.
Di wilayah utara, misalnya, kue keranjang memiliki warna putih dan kuning dengan cita rasa manis.
Sementara, di Shanghai, nian gao berwarna putih dan biasanya diolah sebagai hidangan gurih.
Lalu, di bagian selatan Tiongkok, kue ini berwarna kecoklatan karena menggunakan gula merah.
Baca Juga: 5 Shio Paling Cocok Bisnis F&B, Bisa Baca Tren Makanan dan Minuman
Meski terasa lezat, kue keranjang mengandung gula dalam jumlah tinggi, sehingga perlu dikonsumsi dalam porsi yang wajar.
Kandungan Nutrisi
Mengutip Healthhub.sg, Kamis (9/1/2025), kue lengket khas Tiongkok ini terbuat dari tepung ketan, gula, dan minyak.
Satu potong nian gao kukus seberat 20 gram mengandung 46 kalori, sedangkan dua potong nian gao goreng mengandung 380 kalori.
Kue ini juga cukup tinggi gula, dengan satu potong nian gao mengandung 17 gram gula.
Risiko Kesehatan
Dr. Fam Tem Lom dari Rumah Sakit Miri, Sarawak, Malaysia, mengungkapkan bahwa kue keranjang memiliki kandungan gizi yang rendah.
“Kue keranjang hanya mengandung pati dan gula, sehingga tidak memberikan manfaat kesehatan,” jelasnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
Ia menyarankan agar konsumsi kue ini dibatasi, terutama bagi penderita diabetes dan maag untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
Selain itu, anak-anak dan lansia dengan masalah gigi juga sebaiknya mengurangi konsumsi kue keranjang.
Tekstur lengket dan kandungan gulanya dapat memperburuk kerusakan gigi.
Dr. Fam juga memperingatkan agar kue keranjang yang sudah dipotong segera dikonsumsi dalam waktu satu hingga dua minggu.
Kue yang disimpan terlalu lama dapat berjamur dan menghasilkan racun yang tidak terlihat mata, tetapi berbahaya bagi tubuh.
Baca Juga: 5 Shio Paling Rajin Mendoakan Leluhur Pas Imlek 2025, Berharap Bisa Dapat Bekingan
“Jamur pada kue keranjang dapat menghasilkan racun yang memicu mual, muntah, hingga diare parah.
Bahkan jika bagian yang berjamur dipotong, racun tetap bisa menyebar ke seluruh kue,” tambahnya.
Oleh karena itu, meski kue keranjang menjadi simbol keberuntungan, konsumsinya harus tetap bijak demi menjaga kesehatan.
Anda juga dapat memilih versi yang lebih sehat dengan mengukus nian gao, daripada menggorengnya.
Proses penggorengan akan menambah kalori pada makanan karena minyak yang diserap.
(*)