Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Amanda Manopo berbagi cerita di balik penggarapan film drama religi 1 Imam 2 Makmum.
Dalam film tersebut, Amanda memerankan karakter seorang istri yang sabar dan penurut.
Rupanya, hal itu sempat terbawa pada pribadi artis 25 tahun tersebut di kehidupan nyata.
"Selama proses syuting di mana memang perasaan aku tuh memang selalu kayak, karena sudah mendalami karakter Anika ya, jadi kayak bener-bener aku sabar banget di lokasi syuting," kata Amanda Manopo dalam jumpa pers film 1 Imam 2 Makmum di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Amanda mengakui, karakternya di film tersebut sangat bertolak belakang dengan sifat aslinya.
"Tenang banget, biasanya bawel. Ini ada beberapa kali kalau misalkan lagi adegan intens, aku jadi wanita pendiam pada saat itu," jelas Amanda.
"Karena kalau bisa ditanya Amanda sabar, tidak. Anika sabar," jelasnya.
Amanda pun mengungkapkan alasannya tertarik untuk terlibat dalam film 1 Imam 2 Makmum.
Karakter Anika yang begitu lembut sebagai sosok istri dan ibu menjadi daya tarik tersendiri bagi Amanda.
"Apa ya yang aku suka dari film 1 Iman 2 Makmum, memperlihatkan Anika diuji memang kesabaran, kesetiaan, terus keikhlasan menerima kenyataan walaupun pahit ya."
Baca Juga: Sempat Vakum, Revalina S Temat Comeback Lewat Film 1 Imam 2 Makmum
"Di situlah dengan adanya kesabaran, akhirnya hatinya Mas Arman bisa luluh juga, Anika luar biasa," pungkasnya.
Sebagai informasi, film 1 Imam 2 Makmum terinspirasi dari kisah nyata yang mengisahkan pernikahan Anika (Amanda Manopo) dengan Arman (Fedi Nuril).
Arman merupakan seorang duda yang masih mencintai mendiang istrinya, Leila (Revalina S Temat) yang telah wafat 4 tahun lalu.
Anika memiliki harapan besar dalam rumah tangganya. Namun, sayang Arman masih belum bisa melupakan istri pertamanya yang telah tiada.
Adapun film 1 Imam 2 Makmum disutradarai oleh Key Mangunsong. Sementara skenario ditulis oleh Ratih Kumala, penulis novel Gadis Kretek.
Film 1 Imam 2 Makmum tayang di bioskop mulai 16 Januari 2025.
(*)