Nian akan menakut-nakuti warga dengan memakan tanaman, ternak, dan bahkan anak-anak mereka.
Namun, penduduk desa akhirnya menemukan kelemahan Nian, yaitu api, suara keras, dan warna merah.
Setelah berhasil mengusir Nian, masyarakat Tiongkok menganggap warna merah sebagai simbol keberuntungan dan nasib baik.
Warna merah ini biasanya digunakan pada lampion, lilin, dan berbagai dekorasi lainnya.
Apa itu Tahun Baru Imlek?
Melansir dari Kompas.com, Hari libur yang sering disebut Tahun Baru China ini sebenarnya menandai awal tahun baru berdasarkan kalender lunar atau kalender Bulan Tiongkok (tepatnya kalender lunisolar).
Namun, bukan hanya di Tiongkok, beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam juga menggunakan kalender ini untuk menandai hari-hari penting, termasuk tahun baru.
Selain itu, di berbagai belahan dunia, perayaan Tahun Baru Imlek akan banyak terlihat di kawasan Pecinan.
Kita mungkin akan menyaksikan parade, kembang api, pertunjukan barongsai, dan berbagai hidangan khas Tahun Baru Imlek.
“Tahun Baru Imlek merupakan perayaan hari-hari pertama musim semi pada kalender lunar,” kata Jenny Leung, direktur eksekutif Pusat Kebudayaan Tiongkok di San Francisco.
“Ini menjadi simbol untuk mengucapkan selamat tinggal pada tahun yang lama dan memulai tahun yang baru, sekaligus dijadikan sebagai waktu reuni keluarga.”
(*)