Grid.ID - Kolesterol tinggi ternyata jangan panik dulu.
Lima manfaat luar biasa dari bawang merah ini mampu untuk turunkan kolesterol.
Penderita kolesterol tinggi perlu memperhatikan setiap asupan makanan yang dikonsumsi.
Pemilihan makanan yang tepat bisa membantu mengontrol dan bahkan menurunkan kadar kolesterol.
Salah satu bahan yang layak untuk dicoba adalah bawang merah.
Rutin mengonsumsi bawang merah dalam berbagai hidangan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan.
Melansir dari Tribunkesehatan.com, berikut adalah beberapa fakta mengenai bawang merah:
1. Manfaat Bawang Merah
Menurut Health Benefits Times, allicin, senyawa yang terbentuk saat bawang merah dipotong atau diiris, berperan penting dalam mengatur kadar kolesterol dalam tubuh.
Allicin bekerja dengan menghambat enzim reduktase yang diproduksi oleh hati, yaitu enzim yang bertanggung jawab atas produksi kolesterol.
Baca Juga: Ampuh! 7 Kebiasaan ini Mampu Melawan Kolesterol Jahat, Salah Satunya Makan Malam Lebih Awal
Dengan menurunkan kadar kolesterol total, bawang merah berkontribusi dalam mencegah aterosklerosis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
2. Penelitian yang Mendukung
Kontan mengutip NDTV yang melaporkan bahwa bawang merah efektif dalam menurunkan kolesterol jahat.
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition mendukung klaim manfaat bawang merah dalam menurunkan kolesterol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dalam bawang merah dapat mengurangi kadar kolesterol jahat, terutama pada individu obesitas yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular.
Selain itu, Healthline melaporkan penelitian lain yang diterbitkan di Food and Function Journal.
Penelitian pada hamster menunjukkan bahwa konsumsi bawang merah dapat menurunkan kadar kolesterol.
Untuk memaksimalkan manfaatnya, bawang merah dapat dikonsumsi mentah, misalnya dengan mencampurkannya ke dalam salad atau sandwich.
3. Potensi Efek Samping
Walaupun bawang merah dikenal memiliki banyak manfaat, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.
Menurut Kompas.com, bawang merah mengandung senyawa belerang yang dapat menyebabkan bau mulut.
Baca Juga: 4 Jus Berwarna Merah ini Punya Khasiat Turunkan Kolesterol, Ada Delima sampai Cranberry
Bau ini bisa bertahan cukup lama meskipun setelah menggosok gigi.
Selain itu, konsumsi bawang merah secara berlebihan dapat mempengaruhi sistem pencernaan.
Bawang merah juga dapat memicu masalah asam lambung.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh bawang merah terhadap otot sfingter esofagus di bagian bawah kerongkongan, yang seharusnya menutup untuk mencegah asam lambung naik.
Ketika otot ini melemah, risiko kambuhnya asam lambung meningkat.
4. Interaksi dengan Obat
Bagi yang sedang mengonsumsi obat tertentu, terutama pengencer darah, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi bawang merah.
Bawang merah memiliki sifat antikoagulan yang membantu mencegah pembekuan darah.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bawang merah dapat mengganggu efek obat pengencer darah, seperti warfarin, dan meningkatkan risiko pendarahan.
Namun, belum ada jumlah pasti bawang merah yang dapat menimbulkan risiko tersebut, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
5. Orang yang Perlu Berhati-hati Mengonsumsi Bawang
Merah Meskipun umumnya aman, konsumsi bawang merah dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti yang telah disebutkan.
Individu dengan kondisi tertentu harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi bawang merah.
Bahkan orang yang sehat sekalipun sebaiknya tidak mengonsumsi bawang merah secara berlebihan.
Melansir dari Kompas.com, Kolesterol adalah zat bertekstur seperti lilin yang terdapat dalam darah.
Kolesterol berasal dari dua sumber utama: hati dan makanan. Sumber makanan yang mengandung kolesterol meliputi daging, unggas, dan produk susu.
Hati Anda memproduksi semua kolesterol yang diperlukan oleh tubuh.
Kolesterol tambahan diperoleh dari makanan hewani.
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu HDL (high-density lipoprotein) dan LDL (low-density lipoprotein).
HDL sering disebut "kolesterol baik" karena berperan dalam mengangkut kolesterol dari sel-sel tubuh kembali ke hati untuk diolah, membantu mencegah penyakit.
Sebaliknya, LDL dikenal sebagai "kolesterol jahat" karena dapat menyumbat arteri dan memicu penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.
Kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh adalah jenis HDL.
Menurut Healthline, kadar HDL dalam darah sebaiknya minimal 40 miligram per desiliter (mg/dL). Jika kadar ini di bawah angka tersebut, risiko penyakit jantung meningkat.
Kadar HDL yang ideal adalah 60 mg/dL atau lebih untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
(*)