Find Us On Social Media :

Jepang Kembali Diguncang Gempa 6,9 SR, Mengapa Negara Ini Sering Alami Gempa dan Tsunami?

By Ines Noviadzani, Selasa, 14 Januari 2025 | 19:49 WIB

Gempa Jepang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Gempa bumi 6,9 magnitudo kembali melanda Jepang.

Badan Meteorologi setempat pun langsung mengeluarkan peringatan tsunami.

Dilansir dari Tribunnews, gempa yang berpotensi tsunami itu terjadi di Laut Hyuganada, Prefektur Miyazaki dengan kedalaman 30 kilometer pada Senin (13/1/2025).

Meskipun begitu, peringatan tsunami telah dicabut oleh pemerintahan setempat.

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul masyarakat di Prefektur Miyazaki, Kumamoto dan Kochi dan didapatkan informasi bahwa belum terdapat WNI yang terdampak," ujar Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha.

Seringnya Jepang dilanda gempa dan tsunami membuat beberapa orang mungkin bertanya-tanya apa penyebabnya?

Tsunami sendiri memang berasal dari bahasa Jepang yang artinya gelombang di pelabuhan.

Namun tentu saja tsunami bukan sekadar gelombang biasa.

Melansir dari Kompas.com, tsunami terjadi biasanya setelah gempa bumi.

Bahkan dalam laporan NASA menyebut bahwa tsunami besar biasanya dimulai di laut dalam, ketika sejumlah besar air dapat berpindah.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Sukabumi, Jawa Barat, Kedalaman 21Km, BMKG Belum Beri Kepastian Soal Potensi Tsunami

Kemudian saat gelombang bergerak lebih dekat ke arah pantai, air akan naik jadi semakin tinggi.

Diketahui gelombang tsunami bisa mencapai ketinggian puluhan meter dan bergerak secepat pesawat jet di lautan dalam.

Penyebab Jepang sering terjadi tsunami

Penyebab negara ini sering terjadi tsunami ialah karena lokasi negara Jepang berada di sepanjang "Cincin Api Pasifik" yang mana merupakan sabuk tektonik, yaitu gempa paling aktif di dunia.

Sehingga tak heran jika negara ini cukup sering terjadi gempa atau tsunami.

Pada Cincin Api terdapat berbagai sabuk tektonik, termasuk dengan Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia yang terus bergesekan dan bertabrakan.

Gerakan itu yang menyebabkan adanya gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.

Gelombang tsunami tertinggi di Jepang adalah 85,4 meter setelah gempa di Ryukyu yang bermagnitudo 7,4 SR.

(*)