Sayangnya, belum sampai di rumah sakit rujukan untuk mendapatkan perawatan intensif, Sandy mengembuskan napas terakir.
“Pas mau dirujuk ke rumah sakit satunya, dia berontak mungkin nahan sakit, saya angkat (ke dada) 3 menit kemudian dia hembusin napas di pelukan saya,” kata Ade.
“Iya dia meninggal di pelukan saya,” ujar Ade sambil menangis.
Ketika mengingat detik-detik meninggalnya suami, Ade mengungkap penyesalan.
“Andai aku tau kamu akan gak ada (meninggal dunia), mungkin aku gak akan tidur, pasti mau ada di pelukan kamu,” katanya.
“Terima kasih selama 7 tahun masih bersama meski ribut besar dan kecil, ributnya sebentar udahnya baikan, kangen banget,” ujar Ade. (*)