Find Us On Social Media :

Kronologi Siswa SMA Ditendang Polisi sampai Tewas, Harapannya untuk Jadi Anggota TNI Pupus

By Fidiah Nuzul Aini, Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:23 WIB

Kronologi Siswa SMA Ditendang Polisi sampai Tewas, Harapannya untuk Jadi Anggota TNI Pupus

Grid.ID - Kronologi siswa SMA ditendang polisi sampai tewas. Harapannya untuk menjadi anggota TNI pupus sudah.

Akibat insiden tragis ini, impian dan harapan Pandu untuk menjadi anggota TNI sirna selamanya.

Melansir dari TribunJatim.com, tuduhan mengenai penggunaan narkoba tersebut sebelumnya disampaikan oleh Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, dalam konferensi pers pada Rabu (12/3/2025).

"Saat diamankan, Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat curiga gerak-gerik yang bersangkutan, dan melakukan tes urine, dan ternyata positif," ungkapnya

Namun, rekan Pandu yang turut menjalani tes urine bersamanya mengungkapkan bahwa hasil tes awal sebenarnya negatif, sebelum akhirnya dilakukan pemeriksaan ulang sebanyak dua kali.

"Saya tahu, dua kali dia ini di tes. Pertama negatif, kemudian yang kedua samar-samar," ungkapnya.

"Kami keluar duduk di depan ruangan Kanit Intel, kemudian dia dipanggil masuk dan dinyatakan positif narkoba," lanjut dia.

Keluarga Tolak Tuduhan

Pihak keluarga Pandu Brata Siregar menolak klaim yang disampaikan polisi terkait tuduhan narkoba, terutama setelah insiden tersebut berujung pada kematian anak mereka. Mereka secara tegas menyatakan bahwa pernyataan Polres Asahan adalah fitnah yang mencemarkan nama baik Pandu.

Menurut seorang anggota keluarga yang enggan disebutkan namanya, Pandu dikenal sebagai anak yang menjalani gaya hidup sehat.

Baca Juga: 10 Menit Penuh Maut di Semarang, Oknum Polisi Tega Cekik Bayi Kandungnya Sendiri Saat Ditinggal Belanja

"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tahu persis kehidupan dia (korban)," ujar dia.

"Jangankan sabu, rokok pun tidak," tegasnya.

Atlet Berprestasi dan Bercita-cita Jadi TNI

Korban, Pandu Brata Siregar (18), adalah siswa SMA swasta di Kabupaten Asahan yang memiliki impian menjadi anggota TNI. Ia juga seorang atlet lari berbakat yang sering meraih kemenangan dalam berbagai kompetisi.

"Dia ini mau masuk TNI. Dia juga bukan anak yang nakal, saya tahu dia juga pelari, dia berprestasi."

"Terbukti, setiap dia ikuti lomba, dia selalu juara. Dimana dia narkobanya," tegasnya.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh rekannya, yang menyebut Pandu sedang serius mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi masuk TNI setelah lulus sekolah.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan kerabatnya, peristiwa tragis itu terjadi ketika Pandu sedang menonton perlombaan lari bersama teman-temannya. Pada saat bersamaan, polisi yang berpatroli dengan sepeda motor tiba di lokasi dan berusaha membubarkan kegiatan tersebut.

"Jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat PT Sintong."

"Kemudian, ada polisi dua sepeda motor ngejar bubarkan balap itu. Karena kewalahan, mereka satu sepeda motor tarik lima," tuturnya.

Dalam situasi kacau tersebut, terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dan beberapa pemuda yang ada di lokasi, termasuk Pandu.

Baca Juga: 6 Ladang Uang Maharani Kemala, Pengusaha yang Dituduh Sogok Polisi Rp 10 Miliar untuk Penjarakan Nikita Mirzani

Ketika Pandu melompat dari sepeda motor, ia mengaku ditendang dua kali oleh polisi.

"Setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. Lepas dari kejaran polisi."