Find Us On Social Media :

Fauzi Baadilla Ceritakan Pengalaman 7 Hari di Area Konflik Suriah

By Nurul Nareswari, Rabu, 9 Mei 2018 | 15:04 WIB

Fauzi Baadilla saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari

Grid.ID – Aktor Fauzi Baadilla menceritakan pengalamannya saat berada di Suriah.

Dirinya begitu terenyuh melihat kondisi wilayah peperangan yang setiap saat bisa saja terjadi serangan tak terduga yang memakan banyak korban.

"Gimana enggak terenyuh ngelihat manusia sengsara.”

(Baca juga: Pulang dari Suriah, Ini Kisah Pilu yang Dirasakan Fauzi Baadilla)

“Di saat saya pikir sudah aman, ternyata masih ada suara tembakan," ungkap Fauzi Baadilla saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018).

"Saat saya pergi dari kota itu, di kota tetangganya, Idlib atau Aleppo kena bom lagi. Ada beberapa belas yang meninggal," lanjut Fauzi Baadilla.

Meski begitu, aktor film 212: The Power of Love ini tidak merasa gentar selama seminggu berada di Suriah untuk membantu para korban.

(Baca juga: Fauzi Baadilla Kunjungi Suriah, Ternyata Ia Bergabung dalam Aksi ini!)

"Kalau saya pribadi saya sih enggak takut, enggak was-was.”

“Maksudnya, saya kira saya sebagai pria harus ngelihat hal-hal paling buruk dalam hidup," ucap Fauzi Baadilla.

Menurutnya, sebagian orang terbiasa hidup manja, termasuk dirinya sehingga perlu melihat kondisi lain yang tidak seindah kesehariannya.

(Baca juga: Fauzi Baadilla Curhat Honor Main Filmnya Belum Lunas! Kok Bisa?)

"Kita nih sudah kebiasaan hidup manja, kebiasaan enak, saya pribadi saya kira perlu ngelihat kayak gitu untuk ngebuka wawasan saya bahwa dunia enggak semuanya indah," tukasnya.

Fauzi Baadilla sadar akan risiko yang bisa saja menimpa dirinya di area konflik tersebut.

Namun, aktor berusia 38 tahun itu memilih untuk mengambil risiko sebagai bentuk kepeduliannya terhadap sesama.

(Baca juga: Mantan Fauzi Baadilla Ini Takut Sakit Hati (Lagi).)

"Emang risiko kan ada, cuman kalau kita enggak berani ngambil risiko untuk kemanusiaan ya ngapain kita jadi manusia," lanjutnya.

(*)