Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Selama masa kehamilan, ibu harus benar-benar menjaga pola makan, pola tidur, dan gaya hidup.
Ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang janin.
Ibu harus senantiasa menjaga kesehatan agar tidak terjadi sesuatu dengan perkembangan si kecil.
Namun, tak jarang beberapa wanita hamil mengalami mimisan.
Dikutip dari Mom Junction, mimisan kerap terjadi pada wanita hamil dalam kondisi-kondisi tertentu.
(BACA JUGA : Bisa Ganggu Kesehatan Kulit, Ini Efek Jika Kita Terlalu Sering Mandi)
Seperti saat alergi, ataupun kondisi cuaca yang terlalu ekstrem.
Tak hanya itu, mimisan juga bisa terjadi jika suplai darah di tubuh tinggi, atau tekanan pembuluh darah tidak normal.
Akibatnya, pembuluh darah pecah dan terjadi pendarahan di hidung.
Saat mengalami mimisan, ibu pasti khawatir akan kesehatan janin.
Ibu pasti takut jika janin terkena dampak buruk dari mimisan.
Tapi benarkan mimisan memengaruhi pertumbuhan bayi di rahim?
(BACA JUGA : Bukan Hanya Ditolak KUA, Ini Alasan Batalnya Pernikahan Bocah SD di Sinjai)
Mom Junction menyebut mimisan tidaklah berbahaya bagi kondisi janin.
Mimisan dipercaya bisa berhenti setelah ibu melahirkan.
Namun ada kondisi di mana mimisan menjadi berbahaya.
Mimisan dinilai berbahaya jika terjadi terus menerus terutama di akhir masa kehamilan.
Jika hal ini terjadi, hal terbaik yang bisa dilakukan ibu adalah mengonsultasikannya pada dokter.
Karena kondisi ini bisa meningkatkan terjadinya pendarahan postpartum atau pendarahan pasca melahirkan.
(BACA JUGA : Kerap Diabaikan, 4 Aktivitas Fisik Ini Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Keguguran)
Dokter akan menyarankan ibu untuk melakukan operasi caesar jika mimisan kerap terjadi di akhir kehamilan.
Ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan baik ibu dan juga si kecil.
Jadi, jika ibu sering mengalami mimisan terutama saat akan melahirkan, ada baiknya segera hubungi dokter ya.(*)