Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Aria Permana sempat jadi sorotan dunia, anak yang berusia 12 tahun ini dijuluki sebagai World's Fattest Boy.
Dengan berat badan nyaris dua kuintal sewaktu dirinya masih berusia 9 tahun, Aria pun cukup kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti berjalan, memakai pakaian hingga sampai terputus sekolah.
Namun dengan niat dan tekadnya, Aria bersemangat untuk menurunkan berat badannya.
Selain itu ia mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak, seperti binaragawan Ade Rai dan Pemerintah Kabupaten Karawang dan yang membantu membawanya ke rumah sakit.
(Baca Juga Jerawat Sering Muncul di Tempat yang Sama? Kenali 6 Penyebabnya)
Sejak dirinya di bawa ke Rumah Sakit pada tahun 2016, Aria sempat mengalami penurunan berat badan.
Tak hanya melakukan perawatan, Aria juga rutin berolahraga dan menjaga pola makannya.
Dimulai berat badannya 192 kilogram di tahun 2016 sampai saat ini menjadi 109 kilogram. Ia juga mengaku bertekad ingin menurunkan hingga 80 kilogram.
"Masih pengen kurusin lagi. Akhir tahun ini pengen sampe 80 kilogram," kata Aria saat Grid.ID menjumpai di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018).
(Baca Juga Genap Berusia 36 Tahun, Gading Marten : Always Happy!)
Keinginan untuk lebih turun lagi, rupanya ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pesepak bola.
Bocah asal Karawang ini memiliki harapan, dengan dapat bergabung dengan tim nasional (timnas).
"Cita-cita jadi pemain bola, biar ikut timnas," katanya
(Baca Juga Gara-gara Tingkahnya di Music Bank, Video Mijoo Lovelyz Diunggah Akun 9gag!)
Usaha keras pun dilakukan Aria untuk dapat menurunkan kembali berat badannya.
Ia juga tak lupa untuk berlatih bermain bola bersama teman-temannya.
"Tiap hari olahraga, main bola juga sama teman-teman," tambahnya
Sampai saat ini, Aria pun tak merasa minder dengan bobot badan yang besar dalam usianya yang terbilang masih muda.
Aria kini sudah berhasil menurunkan 83 kilogram dari sebelumnya 192. Selain dengan usahanya, turunnya berat badan itu ternyata ikut terlibat dari para medis dan olahragawan. (*)