Find Us On Social Media :

Beredar Foto Pasca Kerusuhan di Mako Brimob, Netizen Salah Fokus dengan Tumpukan Senjata

By Dewi Lusmawati, Kamis, 10 Mei 2018 | 10:57 WIB

Suasana rumah tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5/2018) setelah berhasil dikuasai kembali oleh Polri.

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Polisi menghentikan operasi di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) pukul 07.15.

Operasi terkait peristiwa penyanderaan sejumlah anggota Polri di Rutan Cabang Salemba yang sudah dilakukan sejak Selasa (8/5/2018).

"Titik operasi sudah berakhir pada pukul 07.15 tadi. Ini pertemuan pertama saya kepada masyarakat," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di Mako Brimob, Jawa Barat, Kamis pagi.

Dalam melakukan penanganan, lanjut dia, kepolisian mengedepankan upaya persuasif dan kepala dingin.

Ada Bayi Terjebak dalam Kerusuhan di Mako Brimob, Beginilah Hak Istimewa yang Semestinya Didapat Sang Ibu

"Saya selalu katakan kepada semua tim dari semua unsur untuk berkepala dingin, walaupun teman-teman gugur dan lakukan upaya persuasif walaupun teman-teman dibantai secara sadis," ujarnya.

Sebelumnya, sandera terakhir yaitu Bripka Iwan Sarjana telah dibebaskan dalam terluka sekitar pukul 12.00.

Ia kemudian langsung dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.

Tak Disangka, Ternyata Ada Bayi Saat Mako Brimob Dikuasai Narapidana

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Ketika itu, pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Akibat insiden tersebut, lima polisi gugur dan satu narapidana tewas. Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.

Kerusuhan di rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Selasa (8/5/2018) memang telah berakhir.

Jadi Korban Kerusuhan Mako Brimob, Ini Keinginan Terakhir Iptu Yudi yang Diungkapkan ke Istri

Namun ada sejumlah hal yang membuat masyarakat bertanya-tanya.

Terutama setelah sebuah foto pasca kerusuhan di Mako Brimob beredar luas di media sosial.

Dilansir Grid.ID dari akun Twitter @Wariman_ mengunggah sebuah foto pada 10 Mei 2018.

Dalam foto tersebut terlihat sejumlah anggota tim penyerbu kepolisian tengah berdiri menghadap kamera.

Sedih! Iptu Yudi Korban Tewas Kerusuhan Mako Brimob, Tinggalkan Istri yang Tengah Hamil 9 Bulan

Tim penyerbu tampak berkumpul di dekat tumpukan senjata yang berhasil diperoleh dari kerusuhan di Mako Brimob.

Atas foto tersebut, banyak netizen yang penasaran, darimana senjata-senjata yang digunakan para napi berasal.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Komandan Korps Brimob Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan, para narapidana teroris memperoleh bahan pembuat bom dari barang sitaan.

Bahan-bahan yang disita polisi itu sedianya disimpan di gudang di ruang pemeriksaan.

Gugur dalam Kerusuhan Mako Brimob, Briptu Fandy Tinggalkan Satu Orang Istri dan Bayi Satu Tahun

Namun, bahan-bahan tersebut belum sempat digudangkan dan dirampas narapidana teroris.

"Bom-bom itu didapat dari barang bukti kemarin yang disita, itu belum sempat digudangkan oleh penyidik Densus (Detasemen Khusus) di ruang pemeriksaan. Itu yang mereka ambil lagi dan mereka rebut lagi," kata Rudy saat ditemui di Markas Komando Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

Ia menambahkan, banyak barang sitaan yang dirampas kembali oleh narapidana teroris dan kemudian dirakit menjadi bom.

Bom yang berhasil dirakit itu, lanjut Rudy, sedianya akan dijadikan ranjau para narapidana teroris di Mako Brimob.

Suasana Mako Brimob Kelapa Dua Mencekam, Berikut 5 Fakta di Balik Kerusuhan yang Terjadi

Namun, dalam proses sterilisasi, bom-bom yang telah dirakit itu telah diledakkan polisi.

"Itulah yang dijadikan bahan bom buat ranjau nanti di sini dan sudah kami ledakkan semua. Ada banyak, ada cukup banyak, tadi bunyinya juga banyak. Ada ledakan, ada bridging," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memastikan seluruh narapidana teroris yang sempat memberontak di Mako Brimob, Depok, sudah menyerah.

"Lengkap, 155 teroris menyerah kepada aparat kepolisian Republik Indonesia," kata Wiranto dalam jumpa pers di Mako Brimob, Depok.(*)