Grid.ID - Bercinta tidak selalu harus berakhir dengan klimaks.
Tapi mencapai klimaks merupakan hal yang bagus ketika kamu bisa mencapainya.
Kenyataannya menempatkan klimaks menjadi tujuan akhir dari bercinta itu adalah standar yang tinggi.
Terkadang menjadi alasan bagi beberapa wanita merasa kesulitan untuk mencapainya.
(BACA JUGA: Jadi MC, Seungri BIGBANG Ungkap Cara Dekati Wanita Idamannya!)
Direktur program pengobatan seksual di Standford University Medical Center memberikan pendapatnya terkait hal ini.
Banyak wanita usia muda yang memiliki kondisi tubuh sehat, berkonsultasi bahwa mereka memiliki gangguan karena tidak bisa mencapai klimaks saat bercinta.
Dalam hal ini, ketidakmampuan untuk mencapai klimaks adalah hasil dari beberapa kecemasan.
Tapi ada juga beberapa masalah kesehatan yang mendasari kondisi ini.
(BACA JUGA: Iptu Sulastri, Polwan yang Disandera dan Mendapat Perlakuan Keji Napi Teroris Saat Kerusuhan Mako Brimob)
Karena aliran darah dan kontraksi otot menentukan intensitas klimaks wanita, gangguan pembuluh darah perifer bisa jadi salah satu penyebabnya.
Jika seseorang memiliki peradangan atau penyakit pada pembuluh darah perifer bisa menyebabkan klimaks mereka menjadi lemah.
Peradangan pada pembuluh darah biasanya dikaitkan dengan diabetes atau kolesterol yang tinggi.
Selain peradangan pembuluh darah, multiple sclerosis, epilepsi dan gangguan saraf juga bisa mempengaruhi klimaks bercinta.
(BACA JUGA: Buat Hubunganmu dan Si Dia Makin Romantis dengan 3 Langkah Berikut!)
Klimaks membutuhkan fungsi neurologis yang sehat di daerah genital.
Ketika mendapatkan rangsangan, maka untuk mencapai klimaks membutuhkan suatu pesan melalui sumsum tulang belakang menuju otak.
Kesehatan mental juga bisa menjadi salah satu penyebab klimaks bercinta menjadi lemah.
Misalnya kamu diajak berhubungan oleh suami saat sedang stres, maka kamu akan sulit menikmatinya sampai klimaks.
(BACA JUGA: Istri Sule Blak-blakan di Acara TV Mengaku Suaminya Bukan Orang yang Romantis)
Ketika kamu merasa sehat dan mengalami kemunduran dalam kehidupan bercinta khususnya mencapai klimaks, maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter. (*)