4. Tetap bersama mereka
Jangan pernah meninggalkan anak sendiri ketika mereka sedang marah.
Jika anak sendirian, mereka akan merasa tidak dianggap dan diperhatikan.
Kesendirian ini membuat otak mereka mengembangkan nilai negatif dan terus berprasangka.
5. Buat anak menyadari kesalahan
Beri pengertian pada anak tentang kesalahan yang ia lakukan.
Ini akan membuatnya mengerti dan mengendalikan amarahnya.
(BACA JUGA : Begini Cara Supermodel Miranda Kerr Melatih Konsentrasi Putranya, Bisa Ditiru nih!)
Coba buat anak berpikir dan menyadari setiap yang dilakukan memiliki dampak dan risiko tertentu.
Meski dengan cara halus, jika orang tua bisa membaca situasi dan kondisi si kecil, anak pasti bisa mengendalikan amarahnya.
Selamat mencoba ya!(*)