Grid.ID -
hotel Ryugyong, hotel mewah dan unik.
Hotel ini disebut sebagai hotel terbesar di dunia yang memiliki 105 lantai.
Baca juga : Tak Mau Tas Mahalnya Masuk Scanner Stasiun Karena Kotor, Seorang Wanita Pilih Ribut dengan Polisi
Namun, sejak Korea Utara mulai sedikit terbuka kepada turis asing untuk berwisata, beberapa foto mulai menyebar dan memperlihatkan suasana di dalam Korea Utara.
Mungkin hanya sedikit turis yang masuk ke Korea Utara setiap tahunnya.
Kunjungan turis juga hanya diizinkan melalui kelompok tur wisata tertentu.
Perjalanan sangat direncanakan oleh pemandu wisata.
Ada area yang benar-benar sangat terlarang.
Baca juga :3 Jembatan Tertinggi di Asia, Paling Seram yang Ketinggiannya Hampir 500 Meter
Kehidupan sehari-hari di Kora Utara juga sering disembunyikan dari pihak luar.
Dilansir dari CNN, seorang fotografer berusia 25 tahun, Elaine Li, berkunjung ke ibu kota Korut, Pyongyang, untuk pertama kalinya pada Oktober 2017.
Dia terkejut karena melihat sesuatu yang familiar dan dekat baginya.
Sebuah jalur kereta api bawah tanah, Pyongyang Metro, terbangun di kedalaman tanah 100 meter.
Pyongyang Metro menjadi salah satu sistem commuter terdalam di dunia, sekaligus menjadi yang misterius.
Baca juga : Lima Restoran Romantis dengan Tema Rooftop yang Kekinian Banget!
Lahir dan besar di Hongkong, Li sangat tak asing dengan kehidupan perkotaan.
Perjalanannya menggunakan kereta bawah tanah di Korut mirip dengan kesehariannya di rumah.
"Satu hal yang menjadi perhatian saya adalah stasiun yang dengan cahaya samar-samar, interiornya mewah," katanya.
"Anda bisa melihat lampu hiasan gantung di langit-langit, tiang-tiang marmer, dan lukisan Kim Jong II," tambahnya.Berikutnya, Li melihat papan surat kabar yang dipajang di peron.
Baca juga : 8 Foto Ungkap Kehidupan Asli Warga Korea Utara, Anak Kecil Dijadikan Buruh
Beberapa orang berdiri dan membacanya.
Dia mengaku tidak mendapat izin untuk mengambil foto kereta atau stasiun.
Namun, ketika berada di peron, pemandu wisata memperbolehkan turis untuk menjelajahai tempat itu.
Dalam perjalanan wisata, turis hanya berhenti di beberapa stasiun.
Turis tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar dari dalam terowongan.
Li menggambarkan suasana di dalam kereta sangat sunyi.
Tidak ada seorangpun yang berbicara. (*)
Baca juga : Olivers, Penginapan Tertua dan Cagar Budaya di Clyde, Selandia Baru