Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Jumat (11/5/2018) pagi tadi warga di sekitar Gunung Merapi dibuat panik dengan aktivitas vulkanik.
Erupsi freatik terjadi ketika adanya air tanah, air laut, air danau kawah, atau air hujan yang menyentuh magma di dalam bumi, panas dari magma akan membuat air tersebut menjadi uap.
Pasca erupsi freatik, beberapa tempat khususnya di bagian selatan hingga barat daya dari puncak Gunung Merapi mengalami hujan abu.
(Baca: Menegangkan! Begini Suasana Dan Kondisi Pendaki Saat Letusan Freatik Gunung Merapi)
Bandara Adi Sucipto Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang terkena hujan abu vulkanik.
Untuk sementara aktivitas penerbangan ditutup karena terdambak sebaran hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
Pihak otoritas Bandara Adi Sucipto telah menyampaiakan penutupan sementara berlaku dari pukul 10.42 WIB sampai dengan 11.10 WIB pada 11/5/2018.
(Baca: Mengulik Kolam Renang Super Besar Milik Sule, Desainnya Bikin Rumah Adem)
Hujan abu juga terjadi di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta, meliputi Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngemplak, dan sebagian Kecamatan Sleman.
Di Sleman hujan abu turun di daerah Jombor, Ngaglik, Pasar Sleman, Jakal KM 10, Godean, Depok, dan Gamping.
Sedangkan di Kota Yogyakarta hujan abu turun di daerah Stasiun Tugu, Bumijo, Malioboro, Gamping, dan Timoho.
(Baca: Video Ini Buktikan Ashanty Tetap Cantik Maksimal Meski Rambutnya Hanya Dicepol Asal)
Hingga saat ini tidak ada erupsi susulan.
BPPTK PVMBG tidak merekam adanya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi.
Pasca erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.
Masyrakat dihimbau untuk tetap tenang dan jangan panik.
Warga juga dihimbau untuk menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar rumah.
Saat ini status Gunung Merapi masih tetap normal (Level I). (*)