Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama
Grid.ID - Transportasi online menjadi alternatif favorit masyarakat untuk berpergian.
Transortasi online yang bermula pada tahun 2015 menimbulkan dampak positif.
Warga yang membutuhkan angkutan cepat menembus kemacetan tentu saja sangat terbantu dengan keberadaan ojek online.
Bagi pelangan, menggunakan transportasi online begitu mudah dan trasnparan baik dari sisi harga maupun profil pengemudi.
Namun tidak semua pelanggan transportasi online bijak berlaku sebagai penumpang.
Alhasil, justru kisah sediih dialami oleh pengemudinya.
Baca juga : Motornya Di Tarik Leasing, Driver Ojek Online Tetap Gigih Menjemput Rejeki Dengan Sepeda
Hal ini seperti yang dialami oleh pengemudi taksi online Gocar yang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari penumpang.
Hanya gara-gara barang ketinggalan, penumpang ini memberi penilaian jelak berupa nilai rating bintang 1.
Mungkin mereka tak akibat yang ditanggung jika pengemudi mendapatkan bintang 1.
Salah satunya adalah mereka diblokir sehingga tidak bisa mendapatkan penumpang.
"Hari ini (Sabtu) saya seharian tidak bekerja (narik taksi obline Gocar) karena terkena suspend (non aktif). Waktu saya seharian habis untu mengurus banding ke kantor Gocar. Setelah diselidiki ternyata kemaren ada dokumen penumpang yang tertinggal di mobil saya (sertifikat lomba sekolahan)," ujar Bayu Adjie yang dihubungi Grid.ID.
Baca juga : 8 Pengemudi Ojek Online Girang Dapat Order Dari Selebriti, Lucu Nomor 6 Tukar Jadi Penumpang
"Kejadiannya berawal saat ada 6 anak SMP yang naik dari Sekolah Dinar Cendekia (lokasinya di Serpong, Tangerang Selatan) pada hari Rabu (9/5/201). Pada hari kamis penumpang menghubungi saya dan mengabarkan bahwa ada yang tertinggal di mobil saya berupa sertifikat lomba sekolahan. Saya pun bilang bahwa esok hari (Jumat (11/5/2018), akan saya antarkan sertifikasy itu ke rumahnya," tambah Bayu Adji yang sudah dua kali terkena serangan stroke.
"Ternyata, dia tidak mempunyai empati dan anak itu tidak berpikir dampaknya. Anak itu (penumpang siswa yang sertifikat lomba) sudah melaporkan ke Gocar dan memberi rating 1 ke saya. Saya pun tidak bisa menarik penumpang hingga batas yang tidak ditentukan," ujar Bayu yang yang memilki 2 anak ini.
"Saya cuman bisa berdoa, semoga anak itu mempunyai empati rasa berbelarasa terhadap orang lain, Dokumen sertifikat lomba pun sudah saya serahkan ke rumahnya yang berada di BSD, Tangerang, tetapi tidak bertemu dengan anaknya," tutup Bayu.
Baca juga : Cerita Tukang Ojek Online yang Melihat Penampakan di Rumah Raffi Ahmad
Bayu juga mengungkapkan kisahnya melalui akun Facebook.
Netizen yang menjadi rekan Bayu Adjie pun berkomentar dan ada yang bernada menyemangati.
Akun Ayu Kurniasih berujar, "Harus banyak sabar ya, sebagai pekerja dibidang jasa pasti ketemu manusia yang bermacam-macam karakternya"Sedangkan akun Yossy Widodo lebih mengomentari tingkah penumpang Bayu Adjie yang masuk remaja.
"Miris emang sama anak jaman now. Udah ga kenal sama kata permisi , maaf , terimakasih," ujarnya.
Baca juga : Tega Banget! Dewi Yull Marah pada Driver Ojek Online yang Hina Orang Tuli
Senada dengan Yossy, akun Suhali Kamandanu berujar, "Sabar bro, begitulah kebanyakan anak jaman sekarang. Tapi tak lepas juga siapa yang ditiru anak itu, mungkin ortunya tidak mengajarkan empati, menghargai orang lain. Merasa paling kuaya...ga pernah merasakan susah"
Setelah Bayu Adjie mengunggah kisahnya, ia kembali mengunggah sebuah kalimat yang menyentuh hati.
"Sejak kamu melaporkan saya ke kantor Gocar dengan fitnah, saat itu juga saya memaafkan kamu walau hati dongkol. Memaafkan itu Indah bikin hati tentram adem ayem," ujar Bayu Adjie. (*)
Baca juga : Kisah 4 Napi Kabur Dari Lapas Nusakambangan, Ada yang Belum Tertangkap Karena Punya Jimat