Find Us On Social Media :

Terjadi Ledakan Bom di Surabaya, Kemendikbud Unggah Foto Panduan Pengenalan Teroris Kepada Anak-anak Sejak Dini

By Septiyanti Dwi Cahyani, Minggu, 13 Mei 2018 | 13:29 WIB

Ilustrasi

Grid.ID - Terjadinya ledakan bom di Surabaya yang terjadi pagi tadi sontak menggegerkan masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Pahlawan itu sendiri.

Ledakan yang terjadi di tiga lokasi berbeda di Surabaya itu diduga adalah bom bunuh diri.

Terkait kejadian ini, tentu mengundang banyak reaksi dari masyarakat.

Banyak diantara mereka yang menyampaikan reaksi kemarahan terkait kasus ledakan bom di Surabaya ini.

Selain itu, banyak pula ungkapan kesedihan terkait kasus ledakan bom di Surabaya ini.

Termasuk salah satunya adalah pihak Kemendikbud RI yang mengungkapkan rasa dukanya terkait kasus ledakan bom di Surabaya melalui cuitannya di Twitter.

BACA JUGA Foto-foto Pasca Ledakan Bom di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, Surabaya

Melalui akun Twitter resmi Kendikbud RI @Kemdikbud_RI, mereka mengunggah dua foto yang berisi panduan pengenalan terorisme kepada anak-anak.

Baik itu dari orangtua atau pihak sekolah.

Kenapa terorisme?

Karena ada pula dugaan yang menyeruak jika kasus ini berkaitan dengan maraknya kasus terorisme yang berkembang di masyarakat.

Seperti yang disebutkan Kemendikbud RI pada 13 Mei 2018, ada enam langkah yang bisa dilakukan untuk membahas terorisme kepada anak-anak.

Langsung simak di sini ya.

BACA JUGA Terjadi Ledakan Bom di Surabaya, Pandji Pragiwaksono Minta Warga di Kota Pahlawan Tetap Tegar dan Waspada

Cara membahas terorisme bersama anak:

1. Cari tahu apa yang mereka pahami

Jangan gunakan bahasa yang terlalu rumit untuk menjelaskan apa itu terorisme kepada anak-anak.

Mulailah dengan menceritakan fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi.

Hal ini dilakukan agar anak-anak terhindar dari isu-isu yang masih berupa spekulasi.

2. Hindari gambar dan adegan mengerikan

BACA JUGA Pelaku Peledakan Bom Diduga Masih Berkeliaran dengan Sepeda Motor, Festival Rujak Uleg Surabaya Dibatalkan

Hindari paparan media sosial maupun televisi yang seringkali menampilkan gambar dan adegan mengerikan.

Terutama untuk anak-anak yang masih berusia di bawah dua tahun.

3. Kenali karakter unik setiap anak

Sebelum lebih jauh, identifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan.

Pahami bahwa setiap anak memiliki karakter yang unik.

Jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang terjadi namun harus tetap waspada.

BACA JUGA Terjadi Ledakan Bom di Surabaya, 2 Orang Dinyatakan Tewas

4. Bantu anak mengungkapkan perasaannya

Bantu anak-anak mengungkapkan perasaannya terhadap peristiwa yang terjadi.

Bila si kecil menyimpan rasa marah, arahkan pada sasaran yang tepat.

Hindarkan si kecil dari prasangka pada identitas golongan tertentu yang hanya berdasarkan prasangka.

5. Ciptakan rasa nyaman di lingkungan keluarga

Lakukan kegiatan keluarga secara normal untuk memberikan rasa nyaman.

BACA JUGA Beredar Foto dan Video Suasana Pasca Ledakan Bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya

Karena kebersamaan dan komunikasi itu sangat penting untuk mendukung anak.

6. Libatkan anak-anak dalam berdiskusi

Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja pada polisi, TNI dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani dan membantu masyarakat di masa-masa tragedi.

Ajak anak-anak berdiskusi tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.(*)