Find Us On Social Media :

Saking Parahnya, Saksi Mata Tak Berani Menolong Korban Sesaat Setelah Ledakan di Gereja Santa Maria

By Seto Ajinugroho, Minggu, 13 Mei 2018 | 15:20 WIB

Suasana setelah ledakan

Grid.ID - Ledakan bom terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Minggu (13/5/18) pagi.

Data terakhir jumlah korban tewas sebanyak 10 orang dan 41 lainnya luka-luka.

Seorang saksi bernama Gunawan yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online mengaku menyaksikan kondisi di Gereja Santa Maria tepat setelah ledakan terjadi.

Menurut Gunawan ledakan bom terjadi di depan Gereja.

BACA : 5 Saksi Bom Surabaya, Melihat Tiga Wanita Berjalan Cepat ke Arah Gereja

"Belum dapat order, ada ledakan, saya langsung lari ke lokasi." ujar Gunawan seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Ia juga melihat sejumlah korban ledakan dalam kondisi parah dan mengenaskan.

"Ledakan tepat di depan gereja. Saya tidak berani menolong" kata Gunawan.

Gunawan juga mengatakan dirinya mendengar ledakan sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat ledakan terjadi Gunawan sedang berdiri didepan rumahnya menunggu orderan.

BACA : Mencegah Teroris Saat Asian Games 2018, Inasgoc Bentuk Desk Intelejen

Jarak antara rumah Gunawan dengan gereja sekitar 200 meter.

Padahal saat itu gereja sedang ramai jemaat seusai mengikuti misa yang selesai pukul 7 pagi.

Juga ada jemaat yang datang untuk bersiap mengikuti misa berikutnya.

Setelah terjadi ledakan para jemaat berhamburan keluar dari pintu samping gereja.

BACA : Viral! Sering Dianggap Bikin Lemot, Justru Micin Ampuh Suburkan Tanaman

"Suasana menjadi kacau, jemaat berhamburan keluar dari pintu samping." tambah Gunawan.

Ledakan bom bunuh diri ini terjadi di tiga lokasi.

Yakni di gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela jalan Ngagel Madya, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS di Jalan Arjuno Surabaya, Jawa Timur.(*)