Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Indonesia kembali berduka.
Belum selesai urusan Kerusuhan di Mako Brimob, kini ibu pertiwi harus kembali menanggung kesedihan karena terjadinya ledakan bom yang terjadi di Surabaya.
Pagi tadi, ketenangan warga Surabaya yang hendak melakukan ibadah berubah menjadi kekhawatiran yang bercampur dengan ketakutan.
Hal ini dikarenakan terjadinya ledakan bom yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya.
(BACA JUGA: 5 Saksi Bom Surabaya, Melihat Tiga Wanita Berjalan Cepat ke Arah Gereja)
Tak main-main, ternyata ledakan bom itu juga terjadi di dua lokasi lainnya.
Itu artinya, pagi hari tadi, telah terjadi tiga ledakan bom sekaligus di Surabaya.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengkonfirmasi bahwa ada tiga titik lokasi ledakan bom.
Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya pukul 07.30 WIB.
(BACA JUGA: 5 Fakta Terkait Kasus Ledakan Bom di Surabaya, Salah Satu Korbannya Bocah Usia 11 Tahun)
Ledakan kedua terjadi di GKI Wonokromo yang terletak di Jalan Diponegoro, Surabaya pukul 08.00 WIB.
Ledakan ke tiga terjadi di Gereja Panteskosta Pusat yang berada di Jalan Arjuno, Surabaya beberapa menit setelah bom kedua meledak.
Seperti yang dikutip dari Kompas pada Minggu (13/05/2018), sampai saat ini sudah ada sepuluh orang meninggal dan 40 orang terluka.
Salah satu terduga korban tewas akibat ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela adalah Aloysius Bayu.
(BACA JUGA: Foto-foto Pasca Ledakan Bom di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, Surabaya)
Dikutip Grid.ID dari akun twitter @_fransiskancis mengunggah sebuah foto pada 13 Mei 2018.
"RIP saudara Bayu. Yang berani menghadang motor terorist, sehingga tidak masuk lebih dekat ke dalam gereja. Semoga kebahagiaannya kekal dan upahmu besar di SurgaNYA ????," tulis @_fransiskancis.
Gambar yang diunggah akun @_fransiskancis adalah sebuah screen capture percakapan Whatsapp.
Dari percakapan tersebut diketahui terdapat informasi bahwa Bayu adalah koordinator relawan keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela.
(BACA JUGA: Beredar Video Rekaman CCTV Detik-detik Bom Meledak di Gereja Surabaya)
Ia meninggal ditempat kejadian akibat ledakan bunuh diri di Gereja tersebut pagi tadi.
Dalam percakapan tersebut terdapat tulisan dalam bahasa Jawa bahwa "misal saja Bayu tidak menghadang, maka motor akan masuk Gereja dan korban semakin banyak".
Motor yang dihadang Bayu diketahui masuk dari pintu samping.
Berdasarkan gambar percakapan tersebut tubuh Bayu dikatakan hancur tak bersisa.
(BACA JUGA: Terjadi Ledakan Bom di Surabaya, Kemendikbud Unggah Foto Panduan Pengenalan Teroris Kepada Anak-anak Sejak Dini)
Padahal, Bayu masih memiliki seorang anak yang masih bayi.
Istrinya, dikatakan merupakan seorang guru Play Group Santa Clara.
Sebelum breangkat ke Gereja, rupanya Bayu sempat membuat status Whatssapp yang menyayat hati.
"Selamat pagi, Tuhan memberkati, mandi.. cuss SMTB (Santa Maria Tak Bercela) tugas negara," tulis Bayu dalam statusnya.
(BACA JUGA: Pasca Ledakan Bom Surabaya, Kalina Ocktaranny Kehilangan Kontak dengan Kekasihnya)
Status Whatsapp terakhir Bayu itu dibuat pukul 05.44 pagi hari ini.
Unggahan yang dibagikan akun twitter @_fransiskancis tersebut menjadi viral dan dibagikan lebih dari 2 ribu kali melalui retweet.
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai identitas korban meninggal akibat ledakan di sejumlah Gereja di Surabaya.(*)