Selain Adi, warga lain pun sempat tidak percaya, bahwa sosok pemilik rumah itu merupakan terduga peledakan bom di tiga gereja di Surabaya, yang terjadi pada Minggu (13/5/2018) pagi.
"Secara langsung tatap muka sih enggak pernah, tapi kata orang-orang sini mereka sering ngobrol juga dengan para tetangga, jadi bukan pribadi yang tertutup juga," ujar salah satu warga setempat, Lyla, Minggu (13/5/2018) malam yang dikutip Kompas.com.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Armuji, Ketua DPRD Surabaya yang kebetulan memiliki usaha tak jauh dari tempat tinggal terduga peledakan bom tersebut.
"Saya sendiri enggak tinggal di sini, tapi saya sering ke sini karena punya usaha di sini. Tadi kebetulan sama Bu Risma (Tri Rismaharini, Walikota Surabaya) dan Pak RW, diajak mendampingi saat penggeledahan dilakukan oleh aparat," tutur Armuji.
Baca juga : Turut Berduka dengan Tragedi Bom di Surabaya, Prisia Nasution Himbau Masyarakat agar Tetap Bersatu
"Saya sendiri tahunya Dita ini, dia seorang pengusaha. Itu rumahnya sendiri, dan kalau nggak salah sudah sekitar 12 tahun dia bersama keluarga tinggal di situ," jelasnya.
Armuji sendiri mengaku, kurang begitu akrab dengan sosok Dita.
Hanya saja, ia mengetahui dari penuturan warga sekitar, Dita tak berbeda dengan warga di sana pada umumnya.
"Dari penuturan Pak RW tadi, dia juga sering shalat berjamaah, ikut pengajian yang ada di kampung, sama orang sekitar juga mau ngobrol," kata Armuji.
"Istrinya juga sehari-hari enggak pake cadar, biasa aja. Makanya, Pak RW dan saya tadi sempat sedikit kaget, begitu polisi menunjukkan bahan dan bom rakitan juga barang bukti lain dari penggeledahan di dalam rumah," lanjut dia.
Armuji lantas mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dengan lingkungan sekitar dan tetap menjaga suasana tetap kondusif.
"Kalau dulu kan, orang-orang seperti itu kebanyakan bercadar, jenggot panjang, celana cingkrang, tapi sekarang kan enggak. Makanya, harus tetap waspada meski tidak boleh berburuk sangka terlebih dahulu," pungkasnya. (*)
Baca : 5 Saksi Bom Surabaya, Melihat Tiga Wanita Berjalan Cepat ke Arah Gereja