Empat mahasiswa tewas dalam penembakan terhadap peserta demonstrasi yang melakukan aksi damai, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.
BACA:Aksi Nekat Polisi Selamatkan Bocah Setelah Ledakan Depan Mapolrestabes Surabaya
Sementara itu, dokumentasi Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tragedi Trisakti menjadi simbol perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan orde baru yang telah berjalan selama kurang lebih 31 tahun.
Demonstrasi mahasiswa di Universitas Trisakti merupakan rangkaian aksi mahasiswa yang menuntut reformasi sejak awal 1998.
Penembakan terhadap mahasiswa diketahui tidak hanya berasal dari aparat keamanan yang berada di hadapan peserta demonstrasi.
Dalam berbagai dokumentasi televisi, terlihat juga tembakan yang dilakukan dari atas fly over Grogol dan jembatan penyeberangan.
Aparat keamanan menembak dengan menggunakan peluru karet dan peluru tajam.
Dikutip dari Kompas, sebanyak empat mahasiswa Trisakti menjadi korban serangan peluru tajam aparat.
Misteri penembakan Trisakti masih menyelimuti sejarah kelam Indonesia, mengingat hingga saat ini pemerintah tidak dapat mengungkap penembak misterius (petrus) yang mengunggakan peluru tajam untuk menjatuhkan mahasiswa.
Empat mahasiswa yang tewas dalam tragedi 12 Mei 1998 dikenang sebagai pahlawan Reformasi.